JAKARTA, KOMPAS.TV - Universal Pictures merilis film bergenre thriller berjudul Drop. Film ini tampil berbeda jika dibandingkan film-film thriller pada umumnya.
Drop mengisahkan Violet, seorang ibu tunggal yang memutuskan untuk menjalani kencan pertama setelah bertahun-tahun lamanya.
Ia pergi berkencan dengan seorang fotografer bernama Henry. Namun, kencan tersebut tidak berjalan mulus seperti yang ia bayangkan.
Awalnya, Violet ragu untuk datang ke kencan tersebut, tetapi sang adik berhasil meyakinkannya.
Sesampainya di sebuah restoran fine dining, Violet merasa gugup dan memutuskan untuk meminum segelas anggur di bar restoran.
Tak lama kemudian, Henry datang. Tak disangka, penampilan Henry jauh lebih tampan daripada yang selama ini terlihat di aplikasi kencan.
Setelah duduk di tempat yang telah mereka pesan, Violet mulai menerima pesan teror misterius dari sebuah fitur bernama “DigiDROP”.
Awalnya, Violet mengabaikan pesan-pesan tersebut. Namun, setelah diabaikan berkali-kali, si pengirim pesan mulai mengancam keselamatan anak Violet. Kondisi itu membuat Violet tidak fokus menjalani kencannya dengan Henry.
Baca Juga: The Monkey, Boneka Monyet Pembawa Maut
Akting panik, tertekan, dan ketakutan Meghann Fahy yang memerankan Violet, tersampaikan dengan sangat baik.
Penonton pun turut merasakan ketegangan dan kecemasan yang dirasakan Violet.
Christopher Landon sebagai sutradara juga berhasil mengeksekusi film ini dengan apik. Ia mampu memaksimalkan latar restoran dengan sangat baik.
Walaupun sebagian besar latar tempat hanya berkutat di sekitar meja makan, bar, toilet, dan resepsionis, film ini tetap terasa menarik dan tidak membosankan untuk disaksikan hingga akhir.
Kemunculan teks berisi pesan-pesan yang diterima Violet juga turut membangun ketegangan dalam film.
Keberadaan teks-teks tersebut membuat penonton bertanya-tanya, “Pesan atau perintah apa lagi yang akan dikirimkan oleh sang peneror?”
Baca Juga: Pengepungan di Bukit Duri: Film Aksi Thriller Brutal dari Joko Anwar, Tayang 17 April
Sayangnya, film berdurasi 95 menit ini menghadirkan ending yang kurang “gong”.
Dengan segala ketegangan, ketakutan, dan teror yang dibangun sejak awal, akhir film ini terasa kurang memuaskan. Penjelasan mengenai asal muasal teror yang diterima Violet pun terlalu singkat.
Akhir kata, film Drop tetap berhasil menyajikan cerita yang berbeda dengan film-film thriller lainnya.
Fitur DigiDROP yang digunakan sebagai alat utama untuk meneror, secara tidak langsung mengingatkan penonton untuk selalu berhati-hati dalam menerima pesan dari orang asing.
Film Drop akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 23 April 2025.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.