Ditegur MUI soal Etika dalam Siaran Ramadan, Raffi Ahmad Akui Khilaf dan Minta Maaf

"Kami mengapresiasi atas inisiatif Raffi untuk terus memperbaiki diri," kata Kiai Masduki.

Sementara Ketua MUI Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh juga menegaskan, tak ada manusia yang sempurna, yang penting adalah kesediaan untuk terus berbenah.

Baca Juga: Raffi Ahmad Buka Suara soal Harta yang Didaftarkan Atas Nama Nagita Slavina

"Tidak ada orang yang sempurna. Yang paling penting adalah saling mengingatkan untuk kebaikan. Jika salah, ada komitmen untuk terus memperbaiki. Karena itu saya mengapresiasi komitmen tersebut," kata Ni'am.

Dia menilai perilaku Raffi tersebut mungkin suatu respons spontan. 

"Itu bisa jadi spontan, karena live (siaran langsung). Setiap orang tak mungkin lepas dari khilaf, kuncinya saling berkomitmen untuk terus berbenah," ungkapnya. 

Menurut Ni'am, secara umum, sosok Raffi bisa dijadikan teladan bagi anak muda. Dia melihat Raffi sebagai pekerja keras dan gigih hingga menjadi sukses.

“Sosok tersebut mendorong talenta-talenta muda untuk berkreasi dan berkontribusi positif”, jelasnya.

Teguran MUI terhadap Raffi Ahmad menuai berbagai reaksi dari netizen.

Sebagian mendukung langkah MUI dalam menjaga kualitas siaran Ramadan, namun tak sedikit yang menilai insiden ini terlalu dibesar-besarkan.

Baca Juga: Daftar Aset Properti Raffi Ahmad di Seluruh Indonesia menurut LHKPN, Nilainya hingga Rp737 M