Kompas TV entertainment musik

Sosok Novi Citra Indriyati Vokalis Band Sukatani: Dari Kampus, Teater dan Musik, hingga Kode Etik

Kompas.tv - 24 Februari 2025, 22:50 WIB
sosok-novi-citra-indriyati-vokalis-band-sukatani-dari-kampus-teater-dan-musik-hingga-kode-etik
Sukatani (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Novi Citra Indriyati, vokalis band Sukatani belakangan terus menjadi sorotan publik. 

Tak banyak yang tahu bahwa sosok ini adalah alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto, yang sebelumnya dikenal sebagai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

Kepastian ini dikonfirmasi oleh Rektor UIN Saizu Purwokerto, M Ridwan dalam wawancaranya dengan wartawan pada Senin (24/2/2025). 

"Betul, Novi Citra Indriyati tercatat sebagai alumnus Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru MI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, lulus 2017," jelas Ridwan.

Sebelum dikenal sebagai musisi, Novi sudah lama terlibat dalam dunia seni. Semasa kuliah, ia aktif dalam teater dan musik, dengan nama panggung Twister Angel. 

Ridwan mengungkapkan, dari historinya memang aktivis teater dan punya minat tinggi dalam pengembangan dunia musik.

Minatnya terhadap musik tidak hanya sebatas hobi, tetapi juga menjadi bagian dari studi akademiknya.

Dalam skripsinya, Novi mengangkat topik "Pengembangan Bakat Seni Musik melalui Ekstrakurikuler di MIN Purwokerto Banyumas."

Menurut Ridwan, jalur yang ditempuh Novi saat ini selaras dengan perjalanannya dalam dunia pendidikan. 

"Kalau hari ini menjelma menjadi musisi yang kontennya adalah kritik sosial dan spirit, saya kira itu inline dengan apa yang selama ini dia tekuni di dunia pendidikan," tambahnya dikutip dari Kompas.com.

Ridwan juga menekankan, musik memiliki kekuatan untuk menyampaikan kritik sosial secara efektif, selama tetap mengandung unsur estetika.

Ia pun menyampaikan dukungannya terhadap kiprah Novi itu.

Baca Juga: Anggota Komisi III DPR: Sikap Kapolri soal Band Sukatani Harus Jadi Contoh bagi Seluruh Polisi

"Kami memberikan support secara total. Semoga menjadi inspirasi bagi siapa pun mengambil peran sosial untuk memastikan proses kehidupan berbangsa bernegara berdasarkan moralitas dan keadilan," katanya.

Nama Novi semakin ramai diperbincangkan setelah band Sukatani menjadi viral karena lagu mereka berjudul "Bayar Bayar Bayar". 

Lagu yang dirilis pada 24 Juli 2023 dalam album "Gelap Gempita" ini menuai kontroversi karena liriknya yang menyebutkan "bayar polisi" secara eksplisit.

Kehebohan semakin memuncak ketika video permohonan maaf band Sukatani kepada Kapolri dan institusi Polri beredar di media sosial.

Hal ini memunculkan spekulasi mengenai adanya intervensi, meskipun pihak kepolisian telah membantahnya.

Di tengah polemik lagu tersebut, muncul informasi bahwa Novi telah diberhentikan dari posisinya sebagai guru di SDIT Mutiara Hati.

Namun, pemberhentian ini terjadi pada 6 Februari 2025, jauh sebelum bandnya menjadi sorotan publik.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara, Teguh Handoko mengonfirmasi, dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) status Novi memang sudah nonaktif. 

"Sudah tidak aktif per tanggal 6 Februari 2025. Tetapi alasannya apakah karena dipecat atau mengundurkan diri, kita belum tahu karena itu adalah wewenang pihak yayasan," ujar Teguh pada Sabtu (22/2/2025) dikutip dari TribunJateng.

Kemudia, dugaan pemberhentian Novi berkaitan dengan lagu "Bayar Bayar Bayar" dibantah oleh Kepala Sekolah SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati.

"Betul diberhentikan, tetapi yang jadi masalah adalah bukan lagu dan terkait peristiwa viralnya," kata Eti.

Lebih lanjut, Eti menjelaskan, keputusan tersebut berkaitan dengan pelanggaran kode etik sekolah.

"Yang dilanggar adalah kode etiknya terutama yang berkaitan dengan syariat Islam," tegasnya.

Sebagai sekolah berbasis Islam, SDIT Mutiara Hati memiliki aturan dan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh tenaga pendidik. 

"Jadi ada aturan yang berlaku untuk semua dan ada kode etik kepada guru-guru kami. Adapun pelanggaran kode etik yang paling mendasar adalah terbukanya aurat guru," jelas Eti.

Pihak sekolah menegaskan, keputusan ini tidak ada hubungannya dengan musik yang ditekuni Novi, melainkan karena persoalan kepatuhan terhadap aturan yang sudah disosialisasikan sejak awal. 

"Kode etik sudah disosialisasikan di awal mendaftar dan dari awal beliau sudah tahu konsekuensinya. Jadi kita menemukan di sosmed beliau ada bagian aurat yang terbuka," tambahnya.

Dengan klarifikasi ini, pihak sekolah ingin meluruskan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat.

Pemberhentian Novi tidak berhubungan dengan lagu atau bandnya, tetapi murni karena pelanggaran terhadap aturan internal sekolah.

Baca Juga: Dukung Band Sukatani, Penggemar di Purbalingga Gelar Unjuk Rasa di Alun-Alun Kota

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x