Kompas TV entertainment film

The Bayou, Kisah sang Predator Puncak Memburu Mangsa

Kompas.tv - 6 Februari 2025, 22:30 WIB
the-bayou-kisah-sang-predator-puncak-memburu-mangsa
The Bayou, film action thriller yang bercerita tentang perjalanan liburan yang menjadi bencana setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di rawa Lembah Louisiana yang terpencil. (Sumber: Vertical Entertainment)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Gading Persada

KOMPAS.TV – Di hadapan aligator dengan dengus napas menggeram, Alice (Madalena Aragao) berjongkok, lalu merogoh tas dan mengeluarkan isinya. Sebutir telur aligator, lalu ia sodorkan pada si empunya. Sang aligator mengendus, dan detik-detik hening penuh aroma kengerian berjalan. Mendadak, sang aligator menerkam tangan Alice yang menjulur.

Adegan saat sang apex predator alias predator puncak memangsa buruannya itu hanya salah satu dari banyak adegan mencekam dalam The Bayou, thriller teranyar produksi Vertical Entertainment. 

The Bayou bercerita tentang perjalanan liburan yang berakhir jadi bencana saat pesawat yang mereka tumpangi jatuh di lahan rawa luas Lembah Louisiana. Para penumpang pun harus berjibaku bertahan hidup menghadapi ancaman tak terlihat di tanah berawa luas itu.

Cerita dibuka saat Kyle (Athena Strates) berlibur bersama teman-temannya dalam perjalanan pesawat kecil berkapasitas 10 orang menikmati panorama Lembah Louisiana yang terpencil.

Aroma ketidakberesan sebenarnya sudah tercium saat sang pilot (Andonis Anthony) muncul dengan penampilan slengean dan tampak mabuk. Dan bisa ditebak, perjalanan menikmati panorama tanah berawa Louisiana itu baru berjalan beberapa menit saat pesawat mendadak mengalami masalah dipicu salah seorang penumpang yang terus bertelepon di dalam pesawat. 

Lalu, pesawat pun jatuh di rawa. 

Baca Juga: Sinopsis Film Woodwalkers: Pencarian Jati Diri Seorang Shapeshifter Muda

Seluruh penumpangnya selamat, beberapa dengan luka, tapi sang kopilot hilang. Kengerian dimulai saat sang kopilot tiba-tiba muncul dari dalam rawa, tapi tak berapa lama dilahap seekor aligator, sang apex predator dari dalam rawa.

Lalu, kesadaran untuk bertahan hidup di area terpencil itu pun muncul dalam benak para penyintas kecelakaan pesawat kecil itu, setidaknya dalam benak para karakter inti. Tak ada sinyal, pun tak ada otoritas penerbangan yang mengetahui perjalanan itu, yang berarti mereka harus bertahan hidup sendiri hingga mencapai peradaban.

Formula cerita tentang bertahan hidup di alam liar antah berantah itu pun gampang ditebak: karakter yang tak terlalu penting akan 'dihabisi' satu demi satu. 

Sayangnya, karakter para tokoh kurang terbangun dengan baik, sehingga emosi antara tokoh-tokohnya kurang terjalin dengan sempurna.

Baca Juga: Berani Nonton? Sinopsis 'Dark Nuns', Film Pengusiran Setan yang Dibintangi Song Hye-kyo

Banyak pula pembangunan adegan yang kurang tergali dengan maksimal, seperti adegan pembuka berupa penggerebekan pabrik narkoba tersembunyi di tanah rawa Lembah Louisiana oleh personel DEA -- penegak hukum anti-narkoba Amerika Serikat.

Adegan ini memang menjadi jembatan kokoh yang melandasi mengapa ada bangunan besar di tengah alam liar berawa antah berantah. Namun, penggambaran zat toksik yang mengapung dalam air rawa usai penggerebekan yang menggiring imaji penonton akan adanya kemungkinan mutasi genetik aligator, tak terjawab.  

Namun, menarik untuk mencermati sifat alamiah aligator yang masuk dalam keluarga taksonomi Crocodylia ini. Aligator yang biasanya hidup di habitat air tawar, ternyata lebih penakut ketimbang buaya saat bertemu dengan manusia. 

Dan, perubahan sifat alamiah aligator yang menghindari manusia kecuali diprovokasi ini jadi premis kuat mengapa sang predator puncak memburu habis-habisan sekelompok manusia itu. Salah satu tokoh ternyata mencuri telur aligator hingga sang induk pun marah dan memburu sang pencuri. 

Adegan demi adegan mencekam juga terbangun cukup baik dengan bantuan musik scoring yang mendukung.

Tapi, jangan berharap lebih pada film yang diproduseri James Harris dan Mark Lane, yang pula memproduseri Fall (2022), yang bercerita tentang dua gadis pemanjat tebing yang terjebak di menara televisi terbengkalai di gurun California. Cerita Fall terjalin apik, pun penokohan dan kelindan problema karakter-karakternya terfokus. Bisa jadi, ini lantaran karakternya tak terlalu banyak.

Yang jelas, The Bayou (2025) yang disutradarai Taneli Mustonen dan Brad Watson ini bisa membantu Anda melepas hormon adrenalin berkat adegan-adegan mencekam manusia versus aligator yang bertebaran.

Penyuka film thriller action, ini saatnya menguji adrenalin Anda!


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x