Mereka dibiarkan tanpa kepastian hingga larut senja.
Digambarkan betapa para tentara Israel yang bertugas terlihat diskriminatif.
Tanpa memperhatikan kecemasan dari orang dalam taksi, para tentara itu malah asyik selfi di antara mereka.
Mohammed dan Farouk, dua warga Palestina itu tampak pasrah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
Tapi saat diinterogasi, mereka bisa iseng mengambil beberapa jeruk petugas tanpa ketahuan.
Meski kesal, mereka bisa tertawa sambil makan jeruk.
Film berdurasi 20 menit ini cukup menghibur di tengah kondisi ketegangan masyarakat Palestina.
Yang tak kalah menyentuh adalah film A Short Film About Kids, mengisahkan empat anak-anak yang tinggal di kamp pengungsian, berkeinginan untuk melihat laut.
Disutradarai Ibrahim Handal, serba keterbatasan di pengungsian yang selama ini sering diberitakan, terlihat menyentuh dalam film.
Lewat empat anak-anak polos, penonton diajak memberi empati para para pengungsi Palestina.
Cerita tentang pengungsian juga bisa dilihat dari Palestian Island, tentang Maha, yang berada di pengungsian Betlehem bersama ayahnya yang buta.
Maha meyakinkan kepada sang ayah, bahwa mereka akan kembali ke rumah.
Sebuah simbolisasi dari upaya dari banyak warga Palestina yang ingin kembali ke tanah airnya dengan damai tanpa tekanan Israel.
Baca Juga: Terungkap, Tentara Israel Gunakan Tawanan Palestina sebagai Tameng Manusia di Gaza
Keempat film tersebut cukup berhasil membawa gambaran dampak agresi Israel, lewat kacamata anak-anak dan orang-orang yang berada di pengungsian.
Mereka yang tanpa senjata dan lemah, mengetuk hati dunia untuk menengok kondisi Palestina saat ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.