Adapun motif Lumbon Sewelas Nagari, yang memiliki makna hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam semesta, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sosial di masyarakat.
Pembatik senior Nur Cahyo yang merupakan penerus usaha batik turun temurun yang sudah dikenal di Pekalongan dipilih untuk mengerjakan batik kolaborasi ini.
Selain dikenal karena kehalusan motif-motif batiknya, Nur Cahyo juga memiliki kejelian memadukan warna dan motif batiknya sehingga terlihat sangat indah.
Dalam proses pewarnaannya Nur Cahyo terkadang juga menyeduh sendiri cacahan kayu dari pohon secang, mahoni, tingi, tegeran, jalawe, hingga jambal. Yang pada akhirnya menghasilkan warna-warna unik pada helai kain batiknya.
Pembatik lainnya yang juga dilibatkan dalam pembuatan batik kolaborasi ini adalah Azmi Alqamad Aqsa, seorang pembatik dari kalangan generasi muda, yang memiliki keinginan untuk mengajak generasinya masuk ke dalam industri batik.
Baca Juga: Indonesia Ajak China Terapkan ASEAN Way dalam Diplomasi, Salah Satunya Tak Boleh Intervensi
Selain batik kolaborasi ASEAN, acara WBI ini juga memberi ruang kepada disainer-disainer Indonesia yang banyak menggunakan kain wastra untuk mempromosikan karya-karyanya.
Disainer-disainer yang akan menggelar produknya adalah Didi Budiardjo, Carmanita, Mel Ahyar, Didiet Maulana, Nita Seno Adji, Wilsen Willim, Akhsan, Putro,h Wastra Chandra, Sarita, dan Parang Kencana.
Selain itu ada produk kerajinan lain yang menarik seperti aksesori tas dari Yukako dan Mariko, dan perhiasan dari EPA dan Ruang Jiwa.
Kesempatan ini sekaligus memberi peluang pada UMKM wastra Indonesia, karena lewat karya-karya para disaner, pengrajin bisa menyalurkan produk mereka dan mengembangkan berbagai teknik wastra agar selalu dapat mengikuti selera pasar. Apalagi jika bisa merambah pasar internasional.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.