JAKARTA, KOMPAS.TV - Louisa Johanna Theodora van Dort, yang lebih dikenal dengan panggilan Tante Lien, meninggal dunia pada usia 81 tahun setelah lama berjuang melawan kanker.
Jenazahnya dimakamkan di Den Haag, Belanda, pada Selasa (16/7/2024) kemarin.
Berita kematian Tante Lien selain ramai di media sosial X dengan tagar RIP Tante Lien, juga diliput oleh media online Belanda, Linda.nl.
Wieteke lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 16 Mei 1943. Ayahnya seorang Belanda dan ibunya orang Jawa asli. Ayahnya, T.K.L van Doort, seorang karyawan pabrik gula di Jawa Timur, meninggal dunia di Surabaya dan dimakamkan di Kembang Kuning.
Saat remaja, Wieteke meninggalkan Indonesia dan pindah ke Belanda. Di sana, dia mengembangkan karier sebagai penyanyi, artis kabaret, dan aktris film.
Salah satu acara yang dia bawakan adalah "The Late Late Lien Show", sebuah acara yang menampilkan artis-artis Indo-Eurasian serta lagu-lagu dan kenangan tentang kehidupan di Hindia-Belanda.
Profil dan Perjalanan Karier Tante Lien
Tante Lien lahir dan tinggal di Surabaya hingga usia 14 tahun. Setelah itu, ia pindah ke Belanda dan meninggal dunia di Den Haag.
Sejak muda, Tante Lien sudah suka menyanyi dan sering mengaransemen lagu-lagu dengan lirik campuran Belanda-Indonesia dalam musik keroncong. Salah satu lagunya yang terkenal adalah "Geef Mij Maar Nasi Goreng".
Baca Juga: Wieteke van Dort alias Tante Lien, Artis Belanda Kelahiran Surabaya, Meninggal Dunia dalam Usia 81
Pada tahun 1957, saat berusia 14 tahun, Wieteke memulai karier sebagai guru sekolah drama dan melanjutkan pendidikan selama dua tahun di Sekolah Teater di Amsterdam.
Tante Lien memiliki bakat di bidang komedi dan bekerja di Nieuwe Komedie pada tahun 1964.
Pada tahun 1966, ia menjadi aktris dan bermain sebagai Juliet dalam "Romeo and Juliet" karya Shakespeare.
Dua tahun kemudian, ia bekerja sebagai komedian di Kabaret ABC bersama Wim Kan dan Corry Vonk, dan tampil di Scheveningen Kurhaus.
Pada tahun 1970, Tante Lien menikah dengan psikoterapis Theo Moody. Setelah menikah, dia banyak menghabiskan waktu untuk keluarganya namun tetap aktif di dunia seni. Dia bekerja di radio dan televisi, dan pada akhir 1970-an, dia tampil di acara TV "Late Late Lien" hingga dikenal luas dengan karakter Tante Lien.
Acara "Late Late Lien" yang dibawakannya menampilkan sketsa, lagu, tarian tradisional, dan cerita tentang Hindia-Belanda. Sepanjang kariernya, Tante Lien menerima berbagai penghargaan, seperti disk Nipkow untuk JJ De Bom, Edison, dan penghargaan dari kerajaan Belanda.
Baca Juga: Menjelajahi Kelezatan Aneka Nasi Goreng Nusantara dalam Pesta Kuliner Sedaap 2024
Tante Lien sempat menjalani operasi jantung besar pada Januari 2012, namun tetap berkarya hingga sebelum meninggal dunia. Ia bahkan sempat membintangi film "In Love with Bali" pada tahun 2024.
Sebagai informasi, lagu "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Beri Aku Nasi Goreng) adalah salah satu lagu tante Lien yang terkenal.
Lewat lagu itu, Tante Lien bercerita tentang kerinduannya pada makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, sate, sambel, dan kerupuk.
Sementara lagu "Halo Bandung" diciptakan oleh Willem Frederik Christiaan Dieben sekitar tahun 1929 dan mengisahkan seorang ibu di Belanda yang merindukan anaknya yang bekerja di Bandung.
Sumber : Kompas TV, Tribun News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.