Howl's Moving Castle ini menampilkan tampilan luar biasa dari keterampilan animasi Miyazaki, menggabungkan kecepatan dan interpretasi karakter yang dinamis dalam sebuah kisah yang memikat.
Kiki's Delivery Service membawa penonton ke dalam kehidupan dengan palet warna cerah yang seiring dengan karakter utamanya.
Kisah ini mengikuti pelatihan penyihir muda, Kiki, dan kucing pemarahnya, Jiji, dalam sebuah kisah dewasa yang terinspirasi dari cerita anak-anak dengan judul yang sama.
Dalam Kiki's Delivery Service, Miyazaki membuktikan bahwa tidak ada batasan dalam cara dia memadukan sihir dan kehidupan sehari-hari, dengan terus menghidupkan kembali estetika Studio Ghibli.
Kiki, dengan pesonanya, menjadi karakter yang sempurna untuk membawakan kisah tentang kepercayaan diri, kesepian, dan pengambilan risiko dalam kehidupan.
Grave of the Fireflies mengadaptasi cerita pendek semi-otobiografi Akiyuki Nosaka menjadi film anti-perang yang sangat menyentuh.
Kisah ini menceritakan perjuangan dua anak untuk bertahan hidup di tengah keadaan yang sulit setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II.
Grave of the Fireflies menjadi kisah tentang kepolosan, kehilangan, kehancuran, dan harapan.
Dengan menghidupkan kisah yang penuh kesedihan ini, Grave of the Fireflies menciptakan penggambaran yang sangat realistis, mengajak penonton merenung tentang dampak perang pada kehidupan manusia, terutama anak-anak yang menjadi korban.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Bertemakan Tsunami yang Bikin Tegang dan Merinding! Ada Poseidon dan Geostorm
Porco Rosso mengubah kisah seorang mantan pejuang Perang Dunia I Italia, Marco Pagot, yang berubah menjadi babi antropomorfik karena kutukan.
Sebagai seorang pemburu bayaran lepas yang mencari nafkah dengan mengejar bajak laut udara, ia dikenal di seluruh dunia sebagai Porco Rosso, yang dalam bahasa Italia berarti Crimson Pig.
Porco Rosso menawarkan perasaan yang dalam, dengan animasi yang menakjubkan namun tetap dapat diakses.
Miyazaki berhasil memadukan fakta dan fantasi ke dalam petualangan komedi terbang tinggi, menciptakan karakter yang unik dan menghadirkan dunia yang penuh dengan pesona dan misteri.
Ponyo (2008) merupakan film ke-10 Hayao Miyazaki dan film ke-8 yang disutradarainya untuk Studio Ghibli.
Film ini mengikuti kisah seorang putri ikan mas yang sangat ingin hidup di dunia permukaan dan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang berteman dengannya.
Dengan pengaruh yang kental dari cerita Little Mermaid dan metafora tentang polusi dan pelestarian laut, Ponyo menjadi petualangan magis yang manis dan sangat menarik.
Ponyo memberikan kenyamanan untuk penontonnya melalui visual yang indah dan pesan moral yang dalam tentang hubungan antara manusia dan alam.
The Tale of the Princess Kaguya berdasarkan prosa naratif Jepang abad ke-10, The Tale of the Bamboo Cutter, menceritakan kisah seorang bidadari yang ditemukan tumbuh dari batang bambu oleh seorang pemotong bambu.
Pemotong bambu dan istrinya mengambil anak itu dan membesarkannya sebagai anak kandung mereka sendiri. Anak itu diberikan nama Kaguya, dan tumbuh menjadi wanita cantik dan sangat diinginkan oleh banyak orang.
Ketika dikirim ke pengadilan untuk dijodohkan oleh ayah angkatnya, Kaguya, yang merindukan rumah, memberikan pelamarnya (pangeran dan Kaisar) tugas yang mustahil untuk menghindari perjodohan yang dipaksa.
The Tale of the Princess Kaguya menghadirkan seluruh rentang emosi, dari kegembiraan, kasih sayang, cinta, kesedihan, hingga rasa kerinduan yang mendalam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.