Keisengan itu berubah menjadi dedikasi. Ikranagara juga merambah ke dunia teater sejak 1972. Ia melakukan dekonstruksi terhadap teater tradisional (terutama yang telah tersedia di Bali) dalam guna yang positif.
Baca Juga: 3 Doa dan Zikir yang Dapat Diamalkan di Malam Nisfu Syaban untuk Memohon Ampunan
Bersama Putu Wijaya, Ikranagara mendekonstruksi teater tradisional dengan menggali budaya Bali, seperti yang dilakukan Rendra melewati budaya Jawa dan Arifin C Noor melewati kesenian Cirebon dan Betawi
Selain itu, ia juga dikenal karena peran komedi dan dramatisnya dalam film "Keluarga Markum" (1986) dan "Kejarlah Daku Kau Kutangkap" (1986).
Perannya di "Laskar Pelangi" (2008) sebagai Pak Harfan membuatnya dianugerahi Pemeran Utama Pria Terbaik di Indonesian Movie Actors Awards dan Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop di Festival Film Bandung.
Dan yang tak kalah ikonik, ia juga memerankan tokoh ulama pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama Kiai Hasyim Asy'ari dalam film "Sang Kiai" (2013).
Ia kembali dianugerahi Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop oleh Festival Film Bandung untuk film tersebut.
Selain itu, beberapa film Ikranagara yang terkenal lainnya yakni "Garuda di Dadaku" (2009) sebagai "Kakek Usman" dan "Sang Pencerah" (2010) sebagai Kyai Abubakar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.