Kompas TV entertainment lifestyle

Hati-Hati, 5 Kebiasaan Ini Dapat Memicu Pendarahan Otak seperti yang Dialami Indra Bekti

Kompas.tv - 4 Januari 2023, 17:45 WIB
hati-hati-5-kebiasaan-ini-dapat-memicu-pendarahan-otak-seperti-yang-dialami-indra-bekti
Ilutrasi asupan lemak berlebihan dapat menyebabkan kolesterol yang menjadi salah satu faktor pemicu pendarahan otak (Sumber: grid.com)
Penulis : Dian Nita | Editor : Vyara Lestari

Diketahui, kolesterol tinggi yang dibiarkan menahun juga merupakan salah satu sebab pecah pembuluh darah di otak.

3. Kurang olahraga

Orang yang tidak berolahraga semakin meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Apalagi jika dibarengi dengan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, obesitas, dan lainnya.

Tekanan darah yang tinggi pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan kondisi dinding pembuluh darah menjadi rusak sehingga membuatnya menjadi kaku dan mengalami penyempitan.

Baca Juga: Alasan Indra Bekti Tak Pindah Rumah Sakit Meski Biaya Membengkak, Ricky Komo: Enggak Segampang Itu

Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang terus-menerus juga akan menyebabkan pembuluh darah melemah dan kemudian menonjol (aneurisma). 

Aneurisma dapat pecah sewaktu-waktu dan menyebabkan pendarahan dalam yang berakibat fatal.

4. Pola tidur yang buruk

Kualitas tidur yang buruk merupakan salah satu faktor risiko hipertensi pada orang dewasa. 

Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan endokrin yang dapat berkontribusi menyebabkan gangguan kardiovaskular.

Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga menjadi faktor resiko hipertensi yang dapat memicu aneurisma pecah.

5. Makan makanan cepat saji

Sering makan makanan cepat saji juga dapat memicu kolesterol tinggi karena mengandung lemak trans atau lemak jenuh.

Selain itu, kandungan nutrisi makanan cepat saji juga rendah, sehingga berdampak tidak baik untuk kesehatan.

Diketahui, pendarahan otak tidak hanya dipicu oleh kebiasaan-kebiasaan di atas, namun juga beberapa faktor seperti trauma, dan kecelakaan fatal.

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa berkonsultasi dengan petugas kesehatan terdekat.


 

 




Sumber : Antara/uma.ac.id




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x