Pada 1987, Astari melanjutkan pendidikannya dengan mempelajari lukisan di University of Minnesota, Amerika.
Ia semakin memperdalam ilmunya mengenai seni lukis di Royal College of Art, London, Inggris.
Pada 1991, karya lukis Astari mulai dipamerkan dalam pameran bersama berjudul "Noktah" Contemporary Art, di Amerika Serikat.
Sejak saat itu, karyanya mulai sering mejeng di berbagai pameran bersama di Hongkong, Washington, New York, Moskow, Madrid, London, Paris, dan Venezia.
Astari juga telah beberapa kali melakukan pameran tunggal, antara lain, "Recollections", di Bali (1999-2000), "Wings & Excursions" di Bali (2000-2001), "His/Hers Exhibition" di berbagai lokasi di Beijing, Cina (2008), dan "Yang Terhormat Ibu" di Yogyakarta (2016).
Menurut Adi Wicaksono sebagai pameran "Yang Terhormat Ibu", pameran tersebut adalah karya yang dianggap terpenting dalam perjalanan Astari sebagai seniman.
Baca Juga: Sambut Megawati di Bandara, Ganjar: Kangen Aja Sama Bu Mega
Berbagai karya yang ditampilkan dinilai memiliki tujuan untuk mengingatkan kembali terhadap daya feminim (feminim force) sebagai daya pencipta sekaligus perawat dan pemelihara kehidupan.
Salah satu karya yang dipamerkan adalah lukisan berjudul "Formula #1 Perempuan Kuat" yang merupakan potret diri dari Astari sebagai perempuan jawa yang gagah, dengan menggunakan pakaian tradisional pria jawa.
Lukisan tersebut adalah upaya Astari untuk menggangkat persoalan gender di lingkungannya.
Pada tahun 2016, Astari Rasjid diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Bulgaria.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.