Baca Juga: Rangga Sasana: Kekaisaran Sunda Nusantara di Luar Sistem Sunda Empire
Rangga bersama dua petinggi lainnya, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyebaran berita bohong atau hoaks pada 28 Januari 2020.
Polisi menyebut semua klaim petinggi Sunda Empire tidak mempunyai fakta sejarah berdasarkan koordinasi ahli sejarah.
"Jadi yang disampaikan oleh para tersangka ini tidak ada fakta sejarah maupun referensinya terkait kesejatahan Sunda Empire hubungan dengan kerajaan Sunda terdahulu," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Saptono Erlangga, dikutip dari Tribunnews.
Usai dinyatakan bersalah, tiga petinggi Sunda Empire termasuk Lord Rangga divonis 2 tahun penjara dan bebas pada April 2021 lalu setelah mendapat program asimiliasi.
Dilansir dari Surya.co.id, pakar telematika Roy Suryo mengungkapkan bahwa Rangga Sasana tak memiliki darah Sunda.
Menurutnya Rangga lahir di Brebes dan memiliki nama asli Edi Raharjo serta merupakan warga sipil.
Penampilan Lord Rangga yang kerap menggunakan seragam militer, disebut palsu karena ia tak pernah mengenyam pendidikan kemileteran.
Dikutip dari Kompas.com, warga Desa Grinting mengenalnya sebagai profesor Ki Ageng Rangga Sasana
Wamadiharjo, warga Grinting yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Brebes menyebut Rangga lulusan Sekolah Pertanian Menengah di Baros dan lulus sekitar tahun 1980-an.
Rangga sempat merantau dan saat kembali ke Brebes mengaku telah menyandang gelar profesor.
Rangga Sasana pernah menikah dengan ES atau Ratu. Namun mereka kemudian bercerai.
Kata ES, selama berumah tangga, Rangga kerap diskusi dan berkumpul dengan banyak orang yang ia sendiri tak tahu identitas dan profesi rekan-rekan yang berkumpul bersama Rangga.
Rangga juga aktif berorganisasi meski ia tidak mengetahui pasti organisasi yang diikuti.
Sumber : Kompas.com, Surya.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.