JAKARTA, KOMPAS.TV - “Kedukaan adalah pengalaman universal. Tidak ada satupun manusia luput darinya. Bersedih dan kehilangan merupakan bagian yang pasti ada dalam fase berduka.”
Itulah kalimat yang disampaikan Dewi Lestari atau Dee Lestari saat berbicara soal single terbarunya yang berjudul “Berduka”. Lagu ini dirilis usai sang suami, Reza Gunawan, berpulang pada 6 September 2022.
Semua pasti sepakat jika kehilangan sosok yang dicintai merupakan fase kehidupan yang paling sulit untuk dilalui. Dee Lestari sendiri pun mengalami hal yang sama.
Baca Juga: Dee Lestari Ungkap Ide Lagu 'Berduka' Muncul dari Obrolan Santai dengan Mendiang Reza Gunawan
Menemukan ritme baru dan menyesuaikan diri dengan situasi hidup tanpa Reza Gunawan, diaku Dee Lestari merupakan fase paling sulit setelah kepergiannya.
“Termasuk berhadapan dengan hal-hal realistis yang menjadi pengingat bahwa beliau sudah tidak ada, seperti mengurus surat-surat, akte kematian, dan lain-lain,” kata Dee Lestari melalui pesan tertulis kepada Kompas TV, Jumat (2/12/2022).
Proses berduka Dee Lestari dibantu dengan berbagai macam teknik untuk memproses perasaan sedih yang mendalam. Inilah caranya menghadapi duka.
“Saya telah dibekali berbagai macam teknik untuk memproses perasaan-perasaan yang berat. Semua ilmu itulah yang saya terapkan pada diri sendiri. Ilmu itu ada yang saya pelajari dari Reza, ada juga yang kami memang pelajari bersama, dan telah kami gunakan sepanjang hidup kami bersama,” jelas Dee.
Beberapa teknik yang digunakan Dee Lestari, di antaranya Tapas Acupressure Technique (TAT), Bach Flower Remedy, focusing, dan praktik mindfulness.
Baca Juga: 5 Pose Yoga untuk Meredakan Migrain
Melansir laman resmi Tatlife.com, TAT adalah bagian dari teknik penyembuhan pikiran-tubuh yang secara kolektif dikenal sebagai psikologi energi.
Melalui TAT, Anda akan mendapatkan perasaan dari kecemasan, stres, ketakutan, kekhawatiran, maupun trauma.
Studi menunjukkan bahwa teknik ini secara efektif dapat mengobati perasaan tersebut, termasuk post-traumatic stress disorder (PTSD), adverse childhood experiences (ACEs), serta membantu penurunan berat badan.
TAT dilakukan dengan menyentuh titik-titik akupresur di kepala, seperti sudut dalam mata, kening atau bagian tengah antara alis, hingga bagian belakang kepala.
Baca Juga: Hati-hati, 6 Jenis Makanan Ini Ternyata Bikin Cepat Tua, Hindari Jika Ingin Awet Muda!
Dikutip dari Medical News Today, Bach Flower Remedy merupakan salah satu perawatan alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah emosi.
Edward Bach, seorang dokter dan ahli homeopati, meyakini bahwa energi dari bunga dan tumbuhan dapat membantu mengurangi emosi negatif yang hadir.
Pengobatan ini muncul pada awal 1900-an dan digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan.
Bach Flower Remedy dilakukan dengan menempatkan bunga atau tanaman segar ke dalam air, kemudian meletakkannya di bawah cahaya matahari atau merebusnya untuk mendapatkan tingtur atau ekstrak bunga.
Sumber : Kompas TV/Tatlife/Medical News Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.