JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pelecehan semakin marak terjadi, baik itu dilakukan oleh orang terdekat atau tak dikenal. Oleh karena itu, orang tua perlu membentengi anak dengan mengajarkan edukasi seksual kepada anak.
Dengan mengajarkan edukasi seks, anak mampu menghormati orang lain.
Menurut Fia Helmi dan Mega Anissa, Relawan Keluarga Kita (Rangkul), dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Edukasi Seks pada Remaja: Apa Saja yang Harus Dibicarakan?” dengan tautan dik.si/OMMEdukasiSeks, anak yang diberi edukasi seksual cenderung lebih mampu menangani dirinya sendiri.
Sayangnya, orang tua di Indonesia masih banyak yang menganggap hal ini tabu. Padahal menurut mereka, “Kalau orang tua terus-terusan menganggap hal ini tabu, takutnya anak jadi salah nanyanya. Anak jadi nanya ke teman sepantarannya yang juga gak punya cukup ilmu.”
Dari situ, kekhawatiran orang tua bahwa anak tak punya ilmu untuk menjaga dirinya pun muncul.
Padahal, pembahasan dalam edukasi seksual tak hanya berisi tentang hubungan seksual saja. Ada pula informasi seputar cara menjaga tubuh dan menghargai otoritas orang lain.
Baca Juga: Mengenalkan Investasi ke Orang Tua dengan Tepat
Sementara itu, apabila orang tua masih menganggap hal ini tabu, akan ada akibatnya.
“Anak nanti malah jadi kehilangan tempat yang aman dan tepat untuk bercerita sehingga banyak hal-hal yang jadi lebih rentan.”
Di sisi lain, sebagai orang tua, kita perlu memberikan perasaan aman ke anak. Justru, kalau orang tua melarang, anak akan semakin mencari sendiri.
Dalam memberikan edukasi seksual, orang tua harus menyesuaikan nilai keluarga dengan tahapan perkembangannya.
Fia dan Mega menambahkan, “Benar-benar disesuaikan mulai dari mengenalkan anggota tubuh, memberi nama yang benar pada setiap anggota tubuh.”
Selain itu, orang tua juga perlu menyesuaikan dengan pemahaman anak. Saat usianya masih balita, kenalkan organ-organ tubuhnya.
Ada satu catatan penting saat mengenalkan organ tubuh, yaitu organ vital tetap harus diberi nama yang jelas.
Pasalnya, hal ini berguna jika anak mendapat perlakuan tak menyenangkan.
Seiring berkembangnya waktu, keingintahuan anak semakin bertambah. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pun semakin beragam.
Itu sebabnya, menurut Fia dan Mega, penting bagi orang tua untuk membekali diri untuk selalu belajar bagaimana caranya berkomunikasi yang baik dengan anak.
Hal ini dilakukan agar orang tua bisa menjelaskan jawaban dari pertanyaan mereka dengan tepat.
Baca Juga: Pentingnya Mengajari Kebersihan Pada Anak
Kalau ada beberapa pertanyaan yang sulit dijelaskan, orang tua harus mencari ahli yang bisa jadi mediator.
“Kita juga perlu paham di satu sisi mungkin kita marah, tapi di satu sisi kita juga perlu ingat menjadi person-to-go-nya anak,” tutur mereka.
Sebelum menjawab pertanyaan anak, orang tua juga harus bertanya kembali untuk memastikan.
Fia dan Mega pun memberi contoh, “‘Kamu tahu dari mana? Apa yang kamu ingin tahu?’ Soalnya, kadang orang tua ribut dari asumsi di kepalanya tanpa tahu apa yang anak maksud.”
Apabila orang tua memberi jawaban yang bersifat melarang, perlu dijelaskan pula alasan di baliknya. Hal ini dilakukan agar anak mengerti.
“Anak juga butuh penjelasan bukan hanya dilarang. Soalnya, anak itu kan peniru ulung tapi bukan penerjemah yang baik.”
Lalu, bagaimana caranya mengajarkan anak saat ia berinteraksi dengan lawan jenis? Yuk, langsung aja dengerin siniar Obrolan Meja Makan episode “Edukasi Seks pada Remaja: Apa Saja yang Harus Dibicarakan?” di Spotify.
Selain pembahasan seputar empati, ada pula informasi dan kisah seputar kesehatan mental untuk menunjang kehidupan sosial, romansa, dan kariermu!
Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut dik.si/OMMEdukasiSeks.
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.