Meski acara tersebut tak pernah ditayangkan, namun Dozier melihat potensi dari Lee.
Pada 1966 hingga 1967, Lee bermain sebgaai Kato dalam serial TV The Green Hornet.
Meski hanya satu musim, serial itu menjadi acara Amerika yang menampilkan bela diri Amerika yang pertama kali popular.
Setelah serial The Green Hornet itulah, Lee membuka perguruan Jeet Kune Do, Jun Fan Gung Fu.
Sejak itu nama Lee kian besar dan ia bermain dalam sejumlah film yang meledak seperti Fist of Fury, Enter The Dragon dan Game of Death.
Pada film terakhir, bahkan ada adegan di mana Lee bertarung dengan bintang NBA Kareem Abul-Jabar.
Sejumlah bintang film bela diri terkenal pun muncul dalam dalam film Lee di masa mudanya, termasuk Jackie Chan dan Chuck Norris.
Lee sendiri meninggal pada 10 Mei 1973, saat tengah berada di rumah lawan mainnya, Betty Ting Pei.
Lee dilaporkan meninggal karena edema serebral, atau pembengkakakn otak.
Meski begitu teori kematiannya pun cukup banyak, termasuk dugaan pembunuhan oleh gangster China.
Namun pada penelitian terbaru, Lee meninggal karena disebabkan terlalu banyak minum air.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei Meninggal Mendadak, Padahal Bakal Bertemu Sergey Lavrov
Dikutip dari Sky News, para peneliti berpendapat bahwa edema yang membunuhnya mungkin disebabkan oleh hiponatremia.
“Dengan kata lain, kami memperkirakan bahwa ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air yang membunuh Bruce Lee,” tulis tim peneliti di Jurnal Klinis Ginjal.
Mereka mengatakan beberapa faktor menunjukkan bahwa ia telah mengonsumsi air dalam jumlah banyak, seperti yang diungkapkan istri Lee, Linda yang merujuk pada diet berbasis cairan termasuk jus wortel dan apel.
Penulis biografi Lee, Matthew Polly juga berulang kali merujuk pada asupan air di hari kematiannya dan tepat sebelum ia menjadi sakit parah.
Sumber : Essentially Sports/Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.