JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Japto Soerjosoemarno disebut sebagai sosok di balik pengosongan paksa rumah yang sudah ditempati Wanda Hamidah selama 60 tahun di Jalan Ciasem, Cikini.
Hal itu disampaikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) yang mengatakan rumah Wanda Hamidah merupakan milik Japto Soerjosoemarno.
Kepala Bagian (Kabag) Hukum Wali Kota Jakarta Pusat Ani Suryani mengatakan rumah tersebut dulunya merupakan rumah peninggalan Belanda yang ditinggalkan pemiliknya.
Ani menjelaskan, sesuai ketentuan undang-undang dasar (UUD), saat tanah tersebut sudah diambil alih Pemerintah Daerah (Pemda), siapapun boleh memiliki.
Baca Juga: Soal Eksekusi Rumah Keluarganya, Wanda Hamidah Akan Lapor ke Mabes Polri
Saat itu, Japto telah mengurus Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) atas tanah seluas 1400 meter tersebut.
Sehingga tanah yang di atasnya terdapat rumah Wanda Hamidah, sah menjadi milik Japto Soerjosoemarno.
"Wanda tidak punya HGB sama sekali, sudah kami periksa. Kami tidak sewenang-wenamg, pemerintah pasti membela yang memiliki kekuatan legal standing yang jelas. Jadi, tidak ditemukan HGB apapun kecuali punya pak Japto," ujar Ani, dikutip dari Tribunnews, Kamis (13/10/2022).
Japto adalah salah satu tokoh politik yang berkiprah lama di organisasi Pemuda Pancasila yakni selama kurang lebih 3 dekade.
Pemilik nama asli KRMH (Kanjeng Raden Mas Haryo) Japto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H. itu lahir di Solo, Jawa Tengah, 16 Desember 1949.
Ia lahir dari pasangan Mayor Jenderal (Purn.) Ir. KPH (Kanjeng Pangeran Haryo) Soetarjo Soerjosoemarno, dan Dolly Zegerius.
Sang ayah adalah keturunan ningrat dari Mangkunegaran, yaitu cucu dari Mangkunegoro V, sementara ibunya adalah seorang Belanda yang pernah menjadi atlet nasional Indonesia dari cabang bridge.
Baca Juga: Rumahnya Dikosongkan, Wanda Hamidah Disebut Hanya Punya Surat Izin Penghunian yang Tak Berlaku
Japto juga adalah juga kerabat yang lebih muda kandung K.R.Ay (Kanjeng Raden Ayu) Marini Burhan, aktris senior Indonesia.
Ia menjabat sebagai Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila semenjak Musyawarah Agung Pemuda Pancasila III di Cibubur tahun 1981.
Pada Musyawarah Agung Pemuda Pancasila VIII tahun 2009 di Asrama Haji, Pondok Gede, dirinya kembali dikukuhkan menjadi Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila sampai tahun 2014.
Japto Soerjosoemarno kembali memimpin Pemuda Pancasila setelah terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Besar ke X Pemuda Pancasila tahun 2019 untuk memimpin lima tahun ke depan.
Selain aktif di Pemuda Pancasila, dia juga aktif di organisasi FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI).
Di dunia politik juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Patriot.
Sumber : Kompas TV, Tangerang Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.