JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang sering menyebabkan kematian.
Bahkan menurut data Kemkes.go.id, sebelum pandemi Covid-19, serangan jantung menjadi penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan Indonesia.
WHO mencatat, pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta.
Artinya, satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.
Serangan jantung umumnya disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang mengalir ke jantung.
Baca Juga: Diduga Serangan Jantung, Seorang Nenek Meninggal Dunia Saat Antre BLT BBM di Kantor Kecamatan
Tentu, kondisi tersebut dipicu oleh beberapa kebiasaan yang berakibat fatal pada kondisi tubuh jika dilakukan terus menerus.
Bahkan, Kevin R. Campbell, MD, ahli elektrofisiologi jantung di North Carolina Heart dan Vascular mengatakan, kebiasaan ini sering dilakukan oleh orang zaman sekarang.
“Sejumlah kegiatan yang tidak dipikirkan dua kali dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung,” kata Dr. Kevin.
Berikut kebiasaan yang dapat memicu serangan jantung mendadak, dilansir dari EverydayHealth, Rabu (21/9/2022).
Belakangan, kemudahan dalam melakukan apapun menjadi salah satu motto hidup orang-orang saat ini.
Baca Juga: Waspada Serangan Jantung Mendadak! Pahami Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mencegahnya
Orang sudah tidak lagi berjalan atau berkendara untuk belanja atau membeli makan. Mereka cukup memesan lewat online sembari bersantai.
Menurut penelitian pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA), mereka yang cenderung duduk selama lima jam atau lebih setiap hari memiliki risiko dua kali lipat untuk gagal jantung,
Seseorang diharuskan untuk bangun dan berjalanlah selama lima menit setiap jam.
Perubahan kecil ini dapat menjaga arteri Anda fleksibel sehingga darah bisa mengalir dengan baik.
Terlalu banyak meminum alkohol juga merupakan salah satu kebiasaan yang memicu serangan jantung mendadak.
Minum alkohol lebih dari dua gelas sehari untuk pria dan satu gelas untuk wanita, dapat mengganggu ritme jantung normal.
Stres dapat menyebabkan gagal jantung karena kondisi ini memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin sehingga membuat detak jantung meningkat.
Baca Juga: Prof Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia, Sempat Terkena Serangan Jantung
Seseorang yang mengalami stres juga membuat tekanan darah mungkin ikut meningkat.
"Seiring waktu, terlalu banyak stres dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke," kata Dr. Kevin.
Apakah kesehatan gigi memiliki hubungan dengan penyakit jantung?
Sebuah studi yang diterbitkan pada Mei 2014 di Journal of Periodontal Research menemukan bahwa orang dengan penyakit jantung koroner tidak melakukan pembersihan gigi secara menyeluruh.
Sebuah penelitian menunjukkan bakteri dalam penyakit gusi meningkatkan peradangan dalam tubuh yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Mengonsumsi garam atau natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang merupanan faktor risiko penyakit jantung.
Untuk menghidari hal ini, pastikan untuk membaca label nutrisi dan membandingkan produk.
Pilih produk yang memiliki nilai natrium harian terendah. AHA merekomendasikan agar mengonsumsi kurang dari 1.500 mg sodium per hari.
Sumber : Kemkes.go.id, EverydayHealth
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.