YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Orangtua dengan pola asuh strict parents cenderung otoriter. Peraturan yang dibuat oleh strict parents biasanya dibuat dengan sewenang-wenang serta sangat ketat.
Banyak warganet yang mengaku sebagai anak dari orangtua strict parents merasa tertekan hingga sering berbohong demi mendapatkan kebebasan.
Pengen banget puas-puasin main ke luar kota bareng temen-temen sebelum pada nikah. Tapi aku anak strict parents. Mau izin main aja susahnya minta ampun. Biar bisa main ya harus bohong dulu bikin alesan biar bisa main.
— your fav person (@anakhudzaifah12) July 3, 2022
Baca Juga: 9 Ciri Strict Parents, Minim Kasih Sayang hingga Kerap Permalukan Anak
Lantas, bagaimana dampak pola asuh strict parents terhadap anak?
Berikut ini lima dampak pola asuh strict parents terhadap anak dilansir dari Gramedia:
Orangtua yang keras dalam mendisiplinkan anak dapat menimbulkan ketakutan dalam diri anak. Terlebih lagi jika dilakukan dengan penuh pengekangan dan tanpa kasih sayang.
Oleh karena itu, anak akan berusaha untuk menghindari hukuman-hukuman tersebut, salah satunya dengan berbohong.
Sifat gemar berbohong juga dapat muncul ketika anak tidak diberikan kesempatan oleh orangtua untuk mengungkapkan kejujurannya.
Salah satu dampak dari gaya asuh strict parents, ialah membuat anak menjadi tidak bahagia serta merasa depresi. Anak-anak dari orang tua strict parents lebih rentan terjangkit penyakit mental ketika beranjak dewasa.
Melansir dari ImmunifyMe banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak dari orangtua strict parents lebih cenderung mengalami depresi, kecemasan, dan masalah agresi daripada anak-anak dari orang tua dengan pola asuh permisif atau otoritatif.
Baca Juga: Lekas Marah dan Putus Asa? Kenali sejak Dini Gejala Depresi sebelum Terlambat
Pola asuh strict parents dapat menyebabkan turunnya atau bahkan menghilangkkan rasa percaya diri anak.
Sebab, orang tua tidak memberikan kepercayaan dan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapat mereka. Apalagi jika orang tua melarang anak untuk mempertanyakan sesuatu.
Tak hanya sebabkan depresi atau perasaan tidak bahagia, anak dengan orangtua strict parents cenderung memiliki gangguan perilaku.
Sebab, anak, terutama yang masih kecil, adalah sosok peniru ulung, sehingga ia akan dengan mudah meniru perilaku yang ditunjukan oleh orang tuanya.
Ketika orang tua mendisiplinkan anak dengan cara yang keras, apalagi dengan ancaman maupun paksaan bahkan hukuman fisik, anak bisa meniru hal-hal tersebut.
Anak akan cenderung memperlakukan temannya dengan perilaku yang tidak mengenakan. Hasilnya, anak akan memiliki sifat agresif, pemarah, hingga impulsif sejak dini.
Baca Juga: Beberapa Hal yang Bisa Jadi Tanda Anak Anda Mengalami Bullying di Sekolah
Pola asuh otoriter dari strict parents juga mengundang sifat bully (perundungan) ke dalam diri anak. Sebab, anak melihat cara yang keras dan hukuman fisik yang dilakukan oleh orangtua pada dirinya. Sehingga, anak akan menganggap bahwa perlakuan kasar tersebut merupakan hal yang wajar.
Pada akhirnya, anak akan menjadi sosok yang keras dan pemaksa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Pola asuh otoriter dan strict parents akan menyebabkan anak menjadi sosok pelaku perundungan.
Sumber : Kompas TV, Gramedia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.