Jerawat merupakan permasalahan serius yang tak jarang sulit diatasi. Pria dan wanita, tua dan muda, tentu pernah memiliki permasalahan kulit ini. Terlebih pada masa pubertas, kehadirannya menjadi masalah bagi semua orang.
Jerawat merupakan kondisi kulit inflamasi kronis yang menyebabkan bintik-bintik dan jerawat, terutama pada wajah, bahu, punggung, leher, dada, dan lengan atas. Whiteheads, blackheads, jerawat, jerawat cystic, dan nodul adalah jenis-jenis jerawat.
Siniar Semua Bisa Cantik episode “Jerawat karena Faktor Genetik” bersama dr Dian Pratiwi, spesialis kulit dan kelamin, mencoba mengulas penyebab jerawat yang disebabkan oleh faktor genetik dan bagaimana cara pencegahannya.
Permasalahan jerawat yang sering muncul di wajah, bisa disebabkan karena wajah kurang bersih atau hormon. Tak jarang munculnya jerawat sulit diatasi. Jerawat yang tak kunjung sembuh dianggap muncul karena faktor keturunan. Benarkah?
Dian menjelaskan, penyebab jerawat multifaktorial. Bisa karena kondisi lingkungan, polusi dan debu, panas matahari, hormonal, gaya hidup, stres, penggunaan skin care dan make up yang tidak tepat, diet, hingga konsumsi dairy products yang berlebihan.
Nisa bercerita mengenai jerawatnya yang tak kunjung sembuh meski sudah diobati. Awalnya, wajah mengalami bruntusan, kemerahan, dan muncul jerawat kecil. Karena masih usia pubertas, ia menganggap itu sebagai hal yang wajar. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi jerawat makin parah dan terus bertambah.
Setelah ditelusuri, ternyata orang tua Nisa juga memiliki riwayat jerawat. Faktor keturunan nyatanya berpengaruh pada kondisi jerawat yang dialami. Terlebih, ia tinggal di lingkungan pertambangan yang berpengaruh pada kondisi kulit wajahnya.
Riwayat jerawat dalam keluarga dapat menyebabkan jerawat muncul di usia muda, jerawat jadi lebih banyak, sulit diobati, dan menetap hingga dewasa. Jika kedua orang tua memiliki jerawat, maka besar kemungkinan sang anak juga ikut berjerawat.
Jika ibu memiliki jerawat, maka sangat berpengaruh tinggi, mengingat ibu mewarisi kromosom X. Faktor genetik tidak dapat diubah, tapi faktor jerawat lainnya bisa diobati. Rajin mencuci tangan, jauhkan rambut dari wajah, perbaiki gaya hidup merupakan hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat membandel.
Ketika jerawat muncul pada usia remaja dan orang tua memiliki riwayat jerawat, sebaiknya langsung obati sejak dini. Jika tak kunjung membaik selama 1 sampai 2 bulan, berobatlah ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan lengkap.
Melansir Medical News Today, kulit manusia memiliki pori-pori yang menghubungkan kelenjar minyak di bawah kulit. Folikel menghubungkan kelenjar ke pori-pori. Folikel adalah kantung kecil yang menghasilkan cairan.
Sedangkan, kelenjar menghasilkan cairan berminyak yang disebut sebum. Sebum inilah yang membawa sel-sel kulit mati melalui folikel keluar dari kulit.
Jerawat tumbuh ketika folikel ini tersumbat, dan minyak menumpuk di bawah kulit. Sel-sel kulit, sebum, dan rambut dapat menggumpal dan menjadi tersumbat. Jerawat mulai berkembang ketika sumbat menjadi rusak.
Propionibacterium acnes (P.acnes) merupakan nama bakteri yang hidup di kulit dan berkontribusi terhadap infeksi jerawat. Penelitian menyarankan bahwa tingkat keparahan dan frekuensi jerawat bergantung pada jenis bakteri. Tidak semua bakteri jerawat memicu jerawat.
Di antara banyaknya faktor yang menimbulkan jerawat, penyebab utamanya diperkirakan karena peningkatan kadar androgen. Androgen adalah sejenis hormon, yang kadarnya meningkat ketika masa remaja. Pada wanita, akan diubah menjadi estrogen.
Meningkatnya kadar androgen, menyebabkan kelenjar minyak di bawah kulit tumbuh. Kelenjar yang membesar menghasilkan banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat merusak dinding sel di pori-pori yang menyebabkan bakteri tumbuh.
Melansir Mayo Clinic, jerawat ringan dapat diatasi dengan obat bebas, seperti gel, sabun, krim, dan pelembab yang dioleskan ke kulit. Krim dan pelembab paling baik untuk kulit sensitif. Gel berbasis alkohol mengeringkan kulit dan lebih baik untuk kulit berminyak.
Obat jerawat OTC mungkin mengandung bahan aktif berikut:
Resorcinol: membantu memecah komedo dan komedo putih.
Benzoil peroksida: membunuh bakteri, mempercepat pergantian kulit, dan memperlambat produksi sebum.
Asam salisilat: membantu pemecahan komedo putih dan membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan.
Retin-A: membantu membuka blokir pori-pori melalui pergantian sel.
Asam azelaic: memperkuat sel-sel yang melapisi folikel, menghentikan erupsi sebum, dan mengurangi pertumbuhan bakteri.
Dianjurkan untuk memulai dengan kekuatan terendah, karena beberapa persiapan dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, atau terbakar pada penggunaan pertama. Efek samping ini biasanya mereda setelah terus digunakan. Jika tidak reda, langsung temui dokter.
Topik seputar para perempuan Indonesia dengan berbagai latar belakang dalam merangkul serta mendefinisikan kecantikannya, tayang tiap hari Kamis melalui siniar Semua Bisa Cantik yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/sbc_genetik.
(Alifia Riski Monika & Ristiana D Putri)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.