5 Film yang Aman Ditonton Saat Puasa di Siang Hari Sembari Menunggu Berbuka

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menonton film adalah salah satu kegiatan yang bisa digunakan untuk menghabiskan waktu sembari menunggu berbuka puasa.

Namun, sebaiknya Anda memilah-milah film yang akan ditonton di siang hari, terlebih saat masih puasa.

Pasalnya, beberapa film terkadang mengandung adegan dewasa atau memperlihatkan aurat.

Menonton film saat puasa yang menampakkan aurat memang tidaklah membatalkan puasa.

Namun, hal itu justru bisa menghilangkan pahala puasa, sehingga hanya haus dan lapar yang didapat.

Baca Juga: Menonton Film Porno, Bikin Puasa Batal? Simak Penjelasan Ulama

Oleh kerena itu, berikut film yang aman ditonton saat puasa, melansir berbagai sumber.

1. Sang Kiai

Film Sang Kiai yang rilis pada 2013 lalu bercerita tentang perlawan umat islam termasuk KH Hasyim Asy'ari (Ikranagara) di masa penjajahan Jepang.

Jepang saat itu melarang pemutaran lagu Indonesia Raya, pengibaran bendera merah putih dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei (hormat kepada matahari)

KH Hasyim Asy'ari adalah salah satu yang menentang hal tersebut ditangkap oleh prajurit jepang.

Harun (Adipati Dolken) dan para santri dari Pondok Pesantren Tebuireng pun tidak terima dengan penangkapan KH Hasyim Asy'ari.

Mereka mencari berbagai cara agar sang kiai dapat bebas dari penjajah Jepang. Perjuangan itu lantas memakan banyak korban.

Film Sang Kiai berhasil memenangkan beberapa penghargaan seperti Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Tata Suara Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2013. 

2. My Name is Khan

My Name is Khan yang dibintangi oleh aktor Bollywood kondang Shah Rukh Khan, termasuk film yang aman ditonton saat puasa.

Film bertema religi yang rilis tahun 2010 ini menceritakan seorang lelaki muslim bernama Rizwab Khan (Shah Rukh Khan) yang menderita autisme.

Meskipun begitu, Rizwan Khan memiliki hati yang baik hingga akhirnya bertemu dengan istrinya, Mandira (Kajool) dan hidup di Amerika.

Baca Juga: Joko Anwar Debut jadi Sutradara di Hollywood Lewat Film Fritzchen

Kehidupan mereka di Amerika begitu diliputi kebahagiaan. Namun, sebuah insiden 11 September menjadi titik balik mengerikan untuk Rizwan.

Terlebih, setelah anaknya, Sameer meninggal dunia akibat perundungan karena dirinya seorang Muslim.

Rizwan Khan lantas bertekad bertemu Presiden Amerika untuk memberitahu tentang agamanya dan mencari keadilan untuk Sameer.

3. The Kite Runner

The Kite Runner merupakan film yang diadaptasi dari novel karya penulis berkebangsaan Afghanistan-Amerika Serikat, Khaled Hosseini. 

The Kite Runner bercerita tentang Amir, seorang anak laki-laki dari distrik Wazir Akbar Khan di Kabul, dan sahabatnya Hassan, putra seorang pelayan hazara di rumahnya.

Suatu hal membuat kedua sahabat itu berpisah dan tidak mengabari satu sama lain bertahun-tahunlamanya.

Suatu hari, Amir kembali ke tanah airnya, Afghanistan, setelah mendapat kabar bahwa Hassan dan istrinya meninggal dunia.

Amir bermaksud menebus kesalahannya pada Hassan yang dulu menjadi teman baiknya.

4. Muhammad: The Messenger of God

Muhammad: The Messenger of God merupakan film bertema religi yang rilis pada tahun 2015 dan disutradarai nomine Oscar, Majid Majidi.

Ini merupakan film pertama dari trilogi kisah Nabi Muhammad yang direncanakan akan dibuat Majid Majidi.

Muhammad: The Messenger of God mengisahkan tentang masa kecil Nabi Muhammad bersama orang-orang terdekatnya.

Baca Juga: Nuzulul Quran 2022 Tanggal Berapa? Simak Sejarah dan Keistimewaannya

Sesuai dengan ketentuan, sosok pemeran Nabi Muhammad tidak diperlihatkan dalam film tersebut.

Adapun, Abu Thalib diperankan oleh Mahdi Pakdel, Aminah oleh Mina Sadati dan Halimah oleh Sareh Bayat.

5. Hafalan Shalat Delisa

Film yang aman ditonton saat puasa lainnya datang dari Indonesia yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Tere Liye.

Hafalan Shalat Delisa mengisahkan seorang anak bernama Delisa yang berhasil selamat dari tragedi tsunami Aceh 2004 lalu.

Sebelum kejadian, Delisa tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, bersamanya ayahnya Abi Usman, ibunya yang dia panggil Ummi, serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah, dan si kembar Aisyah dan Zahra.

Saat itu Deliaa sedang berusaha menghafalkan bacaan dan gerakan salat untuk ujian sekolahnya.

Namun, saat Delisa akhirnya melaksanakan ujian salat 26 Desember 2004, sebuah gelombang air dahsyat menghantam sekolahnya.

Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit, namun ia harus kehilangan salah satu kakinya.

Ayahnya, Abi Usman selamat, tetapi ketiga kakaknya meninggal dunia dan ibunya masih belum ditemukan.