JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia merupakan negara kepulauan Asia Tenggara yang dilalui jalur cincin api pasifik, yaitu wilayah yang sering mengalami gempa bumi. Dengan demikian, menjadi menjadi hal wajar bagi Indonesia apabila kerap mengalami bencana alam tersebut.
Namun, sayangnya, bencana alam ini tidak bisa diprediksi jauh-jauh hari, bersifat merusak, dan berlangsung secara singkat. Oleh karena itu, perlu mitigasi bencana yang matang demi meminimalisasi dampaknya.
Setiap bencana alam memiliki cara mitigasinya tersendiri, termasuk gempa bumi. Dilansir dari situs Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta, berikut beberapa proses mitigasi bencana gempa bumi yang bisa kamu lakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana.
Namun, sebelum lebih lanjut membahas mitigasi bencana gempa bumi, dalam episode “Kelakuan Warga +62 Waktu Gempa” siniar Momen Satu Kali, Daniel dan Shesa bercerita pengalamannya ketika menghadapi gempa 14 Januari 2022 kemarin di Jakarta. Lucunya, di balik kepanikan menghadapi gempa, tersimpan cerita-cerita lucu yang terjadi.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa gempa bumi adalah bencana alam yang tidak bisa diprediksi. Maka dari itu, diperlukan persiapan matang, seperti menyusun perencanaan untuk penyelamatan diri.
Tindakan penyelamatan diri bisa dimulai dengan latihan untuk menghadapi reruntuhan saat terjadi gempa, seperti merunduk, gerakan melindungi kepala, berpegangan dengan benda-benda, atau bersembunyi di balik meja.
Selain reruntuhan, gempa bumi juga bisa menyebabkan berbagai kerusakan bangunan seperti korsleting listrik dan kebakaran sehingga sangat perlu untuk menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, hingga obat-obatan pertolongan pertama.
Ketika ingin membangun rumah, kita juga perlu memerhatikan mitigasi. Hal ini dapat dimulai dengan memetakan daerah rawan gempa bumi dan aturan penggunaan lahan oleh pemerintahan setempat. Jika sudah memahami hal tersebut, langkah selanjutnya adalah membangun fondasi konstruksi rumah yang tahan gempa atau merenovasi bangunan yang sudah rentan.
1. Ketika berada di dalam bangunan
Saat mengalami guncangan, upayakan keselamatan diri dengan berlindung di bawah meja untuk menghindari benda-benda yang mudah jatuh atau pecah, seperti kaca. Gunakan helm atau bantal sebagai pengaman tambahan untuk kepala.
Hindari benda-benda yang memercik api. Jadi, matikanlah peralatan listrik dan gas untuk mencegah kebakaran.
Apabila kita berada di tempat umum, seperti mal, ikuti instruksi evakuasi petugas keamanan.
Bila tak banyak orang, segera lari ke luar bangunan dengan tetap melindungi kepala. Jika berada di gedung bertingkat, gunakanlah tangga darurat yang tersedia untuk turun.
Jika terlanjur berada di dalam lift, tekan semua tombol dan gunakan interphone untuk menghubungi pengelola bangunan.
Perhatikan jalan dan sekitar agar tidak menginjak atau mengenai benda berbahaya. Jangan berdiri di sekitar tiang, pohon, atau bangunan yang berpotensi akan roboh.
2. Ketika berada di dalam kendaraan
Kehilangan kontrol saat berkendara akan dialami apabila terjadi gempa bumi. Situasikan kendaraan untuk berhenti menepi di kiri bahu jalan dan jauhi persimpangan.
Ikuti instruksi berupa info waspada yang berasal dari radio atau internet. Apabila memungkinkan, segeralah keluar dari kendaraan.
Alih-alih merasa aman, kita harus tetap waspada terhadap gempa bumi susulan. Sebab, tidak menutup kemungkinan akan terjadi gempa bumi susulan.
Gempa bumi yang berpusat di lautan dapat menyebabkan tsunami. Dengarkan dengan saksama peringatan dari petugas, lalu segera evakuasi menuju tempat yang lebih tinggi.
Tenangkan diri dan berhenti sejenak untuk memperhatikan situasi sekitar agar tidak menginjak atau terkena benda-benda berbahaya.
Ketika sudah berada di luar ruangan, berdirilah di tempat terbuka yang jauh dari gedung serta instalasi listrik dan air. Manakala berada di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.
Menepilah jika masih berada di dalam kendaraan. Namun, hindari menepi di bawah atau atas jembatan; atau berada di daerah dengan rambu lalu lintas.
Dalam episode ke-13 siniar Momen Satu Kali, Daniel dan Shesa bercerita pengalamannya ketika menghadapi gempa 14 Januari 2022 kemarin. Selain itu, mereka juga membicarakan cerita-cerita lucu masyarakat Indonesia saat terjadi gempa.
Dengarkan episode “Kelakuan Warga +62 Waktu Gempa" dari siniar Momen Satu Kali atau episode lainnya di Spotify dan YouTube Sonora FM. (Fauzi Ramadhan & Brigitta Valencia Bellion)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.