Oleh karena itu, mitos, sebagai sastra lisan, sangat terbuka terhadap segala kemungkinan pesan yang disisipkan oleh pembuatnya.
Pada masa sekarang, mitos dapat berfungsi untuk mengkaji situasi masyarakat di suatu daerah. Bahkan, keadaan masyarakat pada masa lampau pun bisa ketahui melalui mitos-mitos tersebut.
Hingga saat ini, terdapat ribuan mitos yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, banyak pula masyarakat yang masih memercayainya.
Pertama, mitos berbentuk legenda, yaitu gunung tangkuban perahu.
Diceritakan gunung ini merupakan hasil perahu yang telah dibuat oleh Sangkuriang. Ia ingin menikahi ibunya sendiri, yaitu Dayang Sumbi. Namun, karena gagal memenuhi syarat, lelaki itu pun menendang perahu buatannya hingga kelamaan menjadi gunung.
Cerita ini memiliki makna untuk tidak menikahi keluarga sedarah. Dalam agama maupun masyarakat manapun, pernikahan sedarah adalah hal yang melenceng dari norma. Bahkan, penelitian medis pun menjelaskan bahwa incest dapat membuat bayi lahir tak sempurna karena memiliki kesamaan DNA.
Selanjutnya adalah mitos berbentuk ungkapan atau petuah. Misalnya pada ungkapan anak perempuan jangan duduk di depan pintu, nanti akan susah dapat jodoh. Padahal, faktanya, duduk di depan pintu memang akan menghalangi akses keluar dan masuk.
Ada pula larangan memakai baju hijau di Pantai Selatan karena niscaya akan diculik oleh Nyi Roro Kidul. Faktanya, memakai baju hijau bisa membuat tim pencari kesulitan apabila orang itu terseret ombak atau tenggelam. Hal itu disebabkan karena baju hijau memiliki warna yang serupa dengan air laut.
Terlepas dari kepercayaan dan mitos-mitos yang kamu percayai, pastikan untuk selalu rajin beribadah, ya.
Dengarkan perbincangan seputar mitos-mitos lainnya bersama Daniel dan Sesha di siniar Momen Satu Kali episode sebelas bertajuk "Mitos atau Fakta, Nih?".
Kalian juga bisa berbagi pengalaman menarik yang tak terlupakan melalui bit.ly/momen1kali. Dengarkan siniarnya sekarang juga di Spotify atau akses juga video lengkapnya di kanal YouTube Sonora FM.
Penulis: Alifia Putri Yudanti & Brigitta Valencia Bellion
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.