Baca Juga: Mengenang Tan Tjeng Bok, Aktor Tiga Zaman yang Meninggal dalam Kemiskinan
Organisasi Human Rights Watch pun turut menyindir pemerintah China. Mereka menyebut perubahan ending itu suatu “distopia”.
Sementara itu, Senator Amerika Serikat, Ted Cruz mengkritik China dengan menukil aturan kelompok berkelahi Fight Club yang terkenal dari film itu.
“Aturan kedua di Fight Club adalah kita akan berbuat dan berkata apa pun yang disuruh sensor komunis China kepada kita,” katanya.
My original pitch for China's new Fight Club ending. pic.twitter.com/zjdm70Z80R
— Matthew Highton (@MattHighton) January 25, 2022
Film Fight Club dibintangi oleh Brad Pitt dan Edward Norton. Film ini menuai kesuksesan saat dirilis di bioskop pada 1999 silam.
Fight Club menceritakan tokoh utama seorang pekerja kantoran yang tidak dinamai. Gara-gara insomnia, tokoh utama bertemu Tyler Durden, tokoh alter-ego dirinya sendiri.
Mereka kemudian mendirikan kelompok berkelahi Fight Club yang menyebar ke mana-mana. Gerombolan Fight Club kemudian merencanakan Project Mayhem, operasi pemberontakan untuk membuat tatanan baru di masyarakat.
Pada akhir cerita, tokoh utama sadar bahwa Tyler Durden hanyalah alter-ego dan membunuhnya dengan cara bunuh diri. Jadi, dalam cerita orisinal, Tyler tidak pernah tertangkap polisi apalagi direhabilitasi.
China sendiri terkenal sering menyensor atau memotong adegan film-film Barat. Namun, pengubahan akhir cerita adalah sesuatu yang jarang terjadi.
Baca Juga: Sukses Sutradarai Parasite, Bong Joon Ho Dikabarkan Gandeng Robert Pattinson di Film Baru
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.