Membuat konten olahraga renang yang erat kaitannya dengan air ternyata bukan tanpa risiko. Timboi mengaku menemui banyak tantangan saat membuat konten di air.
“Itu sebenernya udah termasuk konsekuensi dari konten. Dan buat konten di air itu ya banyak challenging-nya,” akuinya.
Terlebih, sebagian besar konten yang dibuat oleh Timboi tidak menggunakan voice over , melainkan berbicara langsung saat merekam.
“Itu kadang challenging-nya di situ. Kadang menggigil, kadang kedinginan.”
Timboi menyiasati tantangan tersebut dengan membuat variasi konten agar tidak melulu ‘ngonten’ di kolam renang. Selain itu, dia juga kerap membuat konten dengan menjawab tantangan dari penonton.
Baca Juga: 6 Pemicu Cegukan dan Cara Menghentikannya, Jangan Keliru!
Pada helatan PON XX Papua 2021 lalu, Timboi berhasil meraih medali perunggu untuk cabang olahraga renang perairan terbuka nomor 3 kilometer kategori putra.
“Aku spesialisasinya di renang perairan terbuka. 2016 aku dapet (medali) perak di 10 km, 2021 di 3 km di PON Papua, dapet medali perunggu,” kata Timboi.
Kendati demikian, dia lebih kerap membuat konten di kolam renang. Hal ini karena latihan renang memang lebih banyak dilakukan di kolam ketimbang di perairan terbuka seperti laut.
“Sesi latihan di laut itu hanya 1-2 kali sesi aja dalam sebulan.”
Namun, Timboi tetap mengusahakan untuk membuat konten di laut jika memang sedang latihan di sana. Pun, jika sedang berlibur di pantai, dia juga akan membuat konten di pantai sebagai variasi agar penonton tidak bosan.
Menurut Timboi, hal yang paling penting dari konten adalah tetap dapat menginspirasi dan memberikan edukasi terhadap penontonnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.