Selain itu, ia juga sempat merasakan suhu badannya naik. Namun, masih dalam tahap wajar.
"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.
Setelah disuntik, ada beberapa pantangan yang tidak boleh ia lakukan. Salah satunya mengonsumsi beberapa jenis obat.
"Pantangannya ada, yang saya ingat salah satu jenis obat enggak boleh dimakan, karena bisa menurunkan imun.
Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojeg lagi," kata Fadly.
Fadly tidak sendiri. Ia menjadi relawan bersama enam keluarganya, termasuk istri dan ibunya. Fadly tak menampik bahwa awalnya ia sempat ragu.
Namun berdasarkan pengakuan kerabatnya yang telah lebih dulu jadi relawan, ia mulai merasa yakin.
"Sebelumnya kan sempat ketemu adik saya. Katanya dia sudah divaksin, dari situ saya ngobrol.
Awalnya takut, tapi setelah dijelaskan bahwa itu Sinovac, sudah diuji coba dulu ke dokternya, lalu ke karyawan.
Adik saya saya sudah sebulan, efek ke badan enak katanya," tutur Fadly.
Fadly berharap keikutsertaannya menjadi relawan bisa meningkatkan kondisi fisiknya agar kebal dari virus Covid-19.
"Ini kan vaksin gratis, ya sudah ikut. Kalau nanti kan ribet. Setelah lihat efeknya, enggak ada apa-apa, ya ikut," ujar Fadly.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.