Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Dirut Pegadaian Ingatkan Masyarakat Jangan Ikut-Ikutan Investasi Emas karena FOMO

Kompas.tv - 18 April 2025, 08:00 WIB
dirut-pegadaian-ingatkan-masyarakat-jangan-ikut-ikutan-investasi-emas-karena-fomo
Pembeli tengah antre di toko emas dan perhiasan Galeri24 yang merupakan anak usaha Pegadaian. (Sumber: Pegadaian)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga emas kembali mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yakni Rp2 juta per gram.

Lonjakan harga emas ini membuat masyarakat memburu logam mulia tersebut, bahkan sampai stoknya kosong di banyak tempat.

Namun, Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengimbau masyarakat untuk berinvestasi emas bukan hanya karena ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO).

Hal itu ia sampaikan dalam webinar OJK Institute bertajuk “Meneropong Masa Depan Pasar Emas Indonesia: Peran Strategis Bullion Bank” di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

“Dilihat juga pengaruh fundamental yang memengaruhi harga emas. Para investor harus berhati-hati untuk menilai hal ini, jangan ikut-ikut saja,” kata Damar seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Ramai-Ramai Warga Beli Emas, BSI Tawarkan Layanan Cicil Emas, Bisa Beli tanpa Antre

Ia menegaskan, emas merupakan instrumen investasi yang bersifat jangka panjang, bukan untuk trading atau investasi jangka pendek.

Dalam jangka panjang, emas sudah terbukti nilainya mengikuti bahkan melampaui inflasi.

Harga emas juga melonjak di tengah ketidakpastian ekonomi global, geopolitik, tarif impor era Donald Trump, dan perang dagang.

Sejumlah analis juga memprediksi harga emas masih akan naik hingga akhir 2025, mencapai sekitar 3.400 dolar AS per troy ounce.

Namun, prediksi itu pun tetap tergantung pada kondisi global dan fundamental ekonomi.

Baca Juga: Program Bebas Bunga dari Pegadaian Masih Berlangsung, Bisa untuk Umum dan UMKM

“Jadi, dalam waktu dekat perlu diperhatikan pengaruh fundamentalnya. Tapi, untuk jangka panjang insya Allah emas pasti naik,” terangnya.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat yang tertarik berinvestasi emas untuk memastikan keaslian atau authenticity dari emas yang dibeli, terutama bagi yang ingin membeli pada toko emas konvensional.

Direktur Pengembangan Lembaga Pembiayaan Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan LJK Lainnya OJK, Hari Gamawan menyatakan, toko emas konvensional bukan merupakan lembaga jasa keuangan, sehingga OJK tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi toko emas konvensional.

“Kalau LJK seperti PT Pegadaian yang menjalankan kegiatan bulion, itu akan diawasi. Untuk toko emas, apakah OJK akan melakukan pengawasan? Tentu tidak, karena mereka tidak dalam cakupan atau diklasifikasikan sebagai lembaga jasa keuangan,” terang Hari.

Mengutip Kompas.tv, harga emas Antam batangan pada perdagangan Selasa (17/4) menembus angka Rp2.004.000 per gram, menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Airlangga Sebut Emas Terbukti Tahan Resesi, Harganya Naik saat Komoditas Lain Turun

Kenaikan ini mencerminkan kenaikan sebesar Rp49.000 dibanding hari sebelumnya yang berada di level Rp1.955.000 per gram.

Tidak hanya emas Antam, dua produk logam mulia lainnya, UBS dan Galeri24 juga mengalami kenaikan tajam.

Emas UBS naik Rp38.000 menjadi Rp1.965.000 per gram dari sebelumnya Rp1.927.000.

Emas Galeri24 naik Rp48.000 menjadi Rp1.942.000 dari sebelumnya Rp1.894.000.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Antara

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x