Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Kebutuhan AC Dunia Capai 2 Miliar Unit, Indonesia Mau Dorong Ekspor 10 Juta Unit per Tahun

Kompas.tv - 17 April 2025, 08:48 WIB
kebutuhan-ac-dunia-capai-2-miliar-unit-indonesia-mau-dorong-ekspor-10-juta-unit-per-tahun
Ilustrasi, produksi AC di Pabrik LG di Legok. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong peningkatan ekspor produk air conditioner (AC) hingga 10 juta unit per tahun, di tengah tingginya kebutuhan AC secara global. (Sumber: KONTAN/BAIHAKI)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

KAB. BEKASI, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong peningkatan ekspor produk air conditioner (AC) hingga 10 juta unit per tahun, di tengah tingginya kebutuhan AC secara global. 

Sejauh ini industri AC dalam negeri telah melakukan ekspor ke berbagai negara, seperti ke Timur Tengah, Fiji, Papua Nugini, dan beberapa negara ASEAN.

Hal itu ia sampaikan dalam pra-pembukaan pabrik AC terbaru PT LG Electronics Indonesia (LG), di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (16/4/2025).

“Pemerintah ingin ekspor AC ini ditingkatkan hingga 10 juta unit setiap tahun. Kebutuhan AC dunia itu mencapai 2 miliar unit. Kalau kita ekspor 10 juta ini belum apa-apa dibandingkan kebutuhan AC seluruh dunia,” kata Faisol seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenperin. 

Baca Juga: Kejagung Tetapkan Pegawai Wilmar Tersangka Baru Kasus Suap Hakim Ekspor CPO

Peningkatan ekspor AC tersebut, salah satunya bisa didorong oleh LG Indonesia. 

“Kami yakin LG akan menjadi perusahaan yang tangguh untuk bersaing di pasar global," ujarnya.

Ia menyampaikan, ketergantungan terhadap impor komponen masih menjadi tantangan bagi industri AC di Indonesia. Oleh karenanya, perlu memperkuat industri komponen AC dalam negeri agar pasokan bagi industri hilir tidak lagi bergantung pada impor.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mendorong PT LG Electronics Indonesia agar memproduksi secara lokal berbagai komponen utama, termasuk kompresor, guna memperkuat kemandirian dan rantai pasok nasional. 

Baca Juga: Xi Jinping Buka Keran Impor untuk Malaysia dan Vietnam, Dorong Perusahaan China Berinvestasi

“Kami berharap, kehadiran pabrik ini dapat mendorong pertumbuhan industri elektronika di Indonesia, yang dapat memperkuat daya saing nasional, serta mengakselerasi perkembangan industri elektronika secara menyeluruh,” ujarnya.

Salah satu produk elektronik dengan nilai impor yang cukup tinggi adalah AC rumah tangga. Pada tahun 2024, produk ini mencatatkan impor sebesar 420,46 juta dolar AS.

Meski mengalami penurunan 9 persen dari tahun sebelumnya, nilai impor tersebut masih tetap signifikan.

Pada kesempatan yang sama, President of LG Electronics Indonesia Ha Sang-chul menyatakan, pihaknya kembali mewujudkan komitmen pada peningkatan operasionalnya di Indonesia.

Baca Juga: Danantara dan Qatar Investment Authority Kelola Dana 4 Miliar Dolar AS untuk Pembangunan di RI

Genap berusia 35 tahun di Indonesia pada 2025 ini, perusahaan elektronik asal Korea Selatan tersebut mengumumkan kesiapannya dalam mengoperasikan pabrik penyejuk udara (air conditioner – AC) di Indonesia. 

Bakal menjadi perluasan fasilitas produksi AC-nya di dalam negeri, pabrik ini dijadwalkan bakal siap beroperasi penuh pada akhir tahun ini.

“Ini merupakan sebuah investasi strategis yang mengukuhkan langkah evolusi perusahaan dalam penciptaan lapangan pekerjaan sekaligus menjadi yang terdepan dalam proses manufaktur di dalam negeri,” tuturnya. 

Pabrik AC LG ini akan berlokasi di Cibitung, Bekasi. Menempati area 32,000 meter persegi, dikatakan Ha Sang-chul, keberadaannya akan menjadi pusat produksi bagi AC untuk hunian maupun bagi kebutuhan bangunan komersial.

Baca Juga: Polemik Tunggakan Dapur MBG Kalibata, Kepala BGN Sebut Sudah Bayar Kewajiban ke SPPG Pancoran

Dengan total nilai investasi awal senilai 22 juta dolar AS(Rp374 Miliar), pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi awal sekitar 1,8 juta unit AC pada tahun pertamanya.

Dalam rencananya, LG bakal meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya.

“Kami akan menerapkan standar kualitas Korea yang sama, yang diterapkan LG bagi seluruh fasilitas produksinya di dunia. Salah satunya dilakukan dengan menerapkan pengawasan kualitas yang ketat pada setiap tahapan produksi untuk memastikan performa maksimal, efisiensi energi, dan daya tahan yang andal,” ungkap Ha Sang-chul.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber :




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x