Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Badai PHK di Sritex, Yamaha, KFC, dan Sanken: Lebih dari 10 Ribu Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kompas.tv - 28 Februari 2025, 11:58 WIB
badai-phk-di-sritex-yamaha-kfc-dan-sanken-lebih-dari-10-ribu-karyawan-kehilangan-pekerjaan
Aktivitas produksi divisi garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019). (Sumber: KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV — Menjelang Ramadan 2025 ini, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus berlanjut.

Sejumlah perusahaan di berbagai sektor mengumumkan PHK massal, berdampak pada ribuan pekerja di Indonesia. 

Beberapa di antaranya adalah Yamaha Music Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Sanken Indonesia, hingga jaringan restoran cepat saji KFC.

PHK di Yamaha Music Indonesia

Salah satu perusahaan yang terdampak adalah Yamaha Music Indonesia. Serikat pekerja karyawan perusahaan tersebut telah menemui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli untuk menyampaikan kekhawatiran terkait PHK massal.

Baca Juga: Jawab Menkeu Sri Mulyani Soal Kenaikan UKT dan PHK Honorer Buntut Efisiensi Anggaran

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro Putri mengatakan, Yamaha Music Indonesia akan melakukan PHK terhadap lebih dari seribu karyawan akibat relokasi pabrik ke China.

Kemenaker meminta agar PHK dilakukan sesuai regulasi dan kemampuan perusahaan serta harus atas kesepakatan kedua belah pihak.

“Intinya diminta untuk harus sesuai dengan hak, kewajiban, dan kemampuan perusahaan," ujar Indah dikutip dari Kompas.com.

Sritex: PHK Akibat Pailit

Di Jawa Tengah, ribuan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex mulai mengisi surat PHK setelah perusahaan resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Sritex, Widada mengatakan, jumlah buruh dan karyawan Sritex yang terkena PHK mencapai 6.660 orang.

Saat ini mereka tengah mengurus jaminan kehilangan pekerjaan dan pesangon.

"Itu tadi pada ngisi sebagian. Kalau di-PHK kan ada suratnya," kata Widada di Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Jadi JHT supaya segera cair," imbuhnya.

Selain PHK, Sritex juga menghadapi keterlambatan pembayaran gaji karyawan.

Widada berharap sisa kewajiban perusahaan terhadap para pekerja dapat diselesaikan tepat waktu.

Baca Juga: Buruh Sritex Mulai Mengisi Surat PHK, Banyak yang Berharap JHT Segera Cair

PHK di Sanken, KFC, dan PT Tokay Bekasi

Selain Yamaha Music dan Sritex, badai PHK juga terjadi di Sanken Indonesia.

Perusahaan elektronik asal Jepang itu menutup pabriknya di Bekasi, berdampak pada hampir 1.000 pekerja.

Sementara itu, jaringan restoran cepat saji KFC juga dikabarkan melakukan PHK terhadap sejumlah pekerja di beberapa gerainya.

Di sektor industri lainnya, ratusan buruh di PT Tokay Bekasi juga mengalami PHK, menambah daftar panjang pekerja yang kehilangan mata pencaharian dalam beberapa bulan terakhir.

Pihak Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat, sejak Januari hingga Februari 2025, sekitar 3.000 pekerja di berbagai sektor telah terkena PHK.

Jumlah ini diperkirakan terus bertambah, terutama di industri otomotif.

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, ribuan pekerja di sektor pabrikan truk dan dump truck berpotensi kehilangan pekerjaan akibat lonjakan impor truk dari China.

“(Buruh yang terkena PHK sejak Januari-Februari 2025) sekitar 3.000 orang dan akan bertambah,” ujar Iqbal, dilansir dari Kontan.

Menurutnya, gelombang PHK ini merupakan dampak dari kebijakan ekonomi yang tidak mampu melindungi industri dalam negeri. 

Iqbal juga menyoroti minimnya upaya pemerintah dalam menekan angka PHK yang semakin meluas.

Ia meminta Kementerian Investasi, Ketenagakerjaan, Perindustrian, Perdagangan, serta Koordinator Perekonomian, harus bertanggung jawab atas gelombang PHK ini. 

Baca Juga: Sritex Tutup 1 Maret 2025, 10.669 Karyawan Terkena PHK

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Kontan

Komentar (12)
ayok demo lagi biar makin banyak investor yang lari



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x