Sedangkan yang kedua dari sisi pembiayaan, sejalan dengan mekanisme anggaran yang telah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian UMKM juga mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul dalam proses realisasi anggaran.
“Kami memahami bahwa ada tahapan-tahapan administratif yang harus dilalui, termasuk audit, yang dapat mempengaruhi kelancaran modal kerja UMKM. Oleh karena itu, kami telah berkoordinasi dengan bank Himbara untuk menyiapkan skema pembiayaan bridging bagi UMKM,” ungkapnya.
Terakhir, membangun ekosistem usaha berkelanjutan. Menteri Maman menekankan, program ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi jangka pendek tetapi juga akan melahirkan salah satu ekosistem usaha terbesar di sektor UMKM.
Baca Juga: CELIOS: jika Pemangkasan Anggaran Hanya untuk Biayai MBG, Akan Jadi Krisis Fiskal Baru
“Selain subsektor industri, kerajinan tangan, dan fesyen, subsektor makanan kini menjadi salah satu unggulan yang berpotensi membangun ekosistem usaha yang luas dan berkelanjutan,” ucapnya.
Di sisi lain, Menteri Maman juga menyoroti potensi besar berdirinya center of excellence program Makan Bergizi Gratis di kampus IPB Dramaga Bogor.
Menurutnya kolaborasi dengan kampus untuk riset juga memiliki potensi besar dalam mendukung UMKM di sektor pangan dan pertanian.
“Kalau kita bicara dalam konteks komersialisasi, ini bisa menjadi peluang usaha bagi pihak kampus untuk terlibat dalam berbagai sektor bisnis. Kementerian UMKM sangat terbuka untuk berkolaborasi, termasuk dengan IPB dan perguruan tinggi lainnya, dalam memanfaatkan laboratorium riset untuk sektor pangan, pertanian, dan sebagainya,” terangnya.
Baca Juga: Ketua Asosiasi Industri UMKM Ungkap Usaha Mikro Alami Kendala Ini untuk Jadi Mitra Program MBG
Menurutnya, pendekatan ini harus tetap berada dalam ranah bisnis yang jelas (Business to Business) agar dapat memberikan dampak ekonomi yang nyata.
“Kami akan coba elaborasi lebih lanjut, bagaimana riset-riset ini bisa diterapkan secara nyata di dunia usaha,” tandasnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.