Kompas TV ekonomi perbankan

Bisnis Emas dan Tabungan Haji Beri Kontribusi Besar ke BSI, Dirut: Hanya Dimiliki oleh Bank Syariah

Kompas.tv - 7 Februari 2025, 14:47 WIB
bisnis-emas-dan-tabungan-haji-beri-kontribusi-besar-ke-bsi-dirut-hanya-dimiliki-oleh-bank-syariah
Bisnis emas memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan pendapatan Bank BSI. Hingga Desember 2024, bisnis emas di BSI mencapai Rp12,82 triliun, tumbuh 78,18 persen secara tahunan. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk, Hery Gunadi mengungkap, bisnis emas dan tabungan haji memberikan kontribusi signifikan pada kinerja keuangan bank tersebut. Hery mengatakan BSI mampu melewati tantangan sepanjang tahun 2024, dengan memanfaatkan potensi Islamic ecosystem yang hanya dimiliki oleh bank syariah.

“Kami berhasil menggali potensi bisnis dari bisnis emas dan haji. Bisnis emas ini menjadi unique product BSI dan juga sebuah golden opportunity,” kata Hery dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BSI 2024 di Jakarta, Kamis (6/2/2025). 

Hery menuturkan, bisnis emas baik gadai emas maupun cicil emas, adalah bentuk inovasi BSI. Hingga Desember 2024, bisnis emas di BSI mencapai Rp12,82 triliun, tumbuh 78,18 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Ada yang Tembus Rp1,7 Juta, Cek Harga Emas Antam, Pegadaian, Logam Mulia, & UBS

Pertumbuhan itu ditopang oleh produk cicil emas yang melesat 177,42 persen yoy menjadi Rp6,40 triliun dan produk gadai emas yang naik 31,33 persen menjadi Rp6,42 triliun.  Basis nasabah bisnis emas juga berkembang, dengan nasabah gadai emas bertumbuh 11 persen yoy dan nasabah cicil emas naik 81 persen yoy.

Hery berujar, BSI juga terus mendorong pertumbuhan tabungan haji melalui platform digital. Dari lini bisnis haji, perseroan mencatatkan tren kenaikan jumlah nasabah tabungan haji menjadi 5,6 juta pada akhir 2024.

Seiring dengan kenaikan jumlah penabung di segmen haji, saldo tabungan haji juga menunjukkan tren peningkatan menjadi Rp14,5 triliun pada akhir 2024.

Baca Juga: Bank BSI kantongi Laba Bersih Rp7,01 T pada 2024, Naik 22,83 Persen

"Dari dua peluang tersebut, BSI dapat menyeimbangkan pertumbuhan dana, pembiayaan, hingga transaksi e-channel melalui SuperApp BYOND by BSI yang secara resmi diluncurkan pada November 2024," ungkap Hery.

"Terbukti kombinasi Islamic ecosystem dengan inovasi pada digitalisasi transaksi berdampak positif pada pertumbuhan FBI (fee based income)," tambahnya. 

Ia menerangkan, peluncuran SuperApp BYOND by BSI merupakan terobosan perseroan untuk memudahkan transaksi nasabah di era digital. Peluncuran BYOND by BSI mendorong peralihan (shifting) nasabah dan meningkatkan transaksi digital.

Baca Juga: Cara Cek Bukti Potong Pajak via Aplikasi myBCA untuk Keperluan Isi SPT

Pada 2024, transaksi melalui e-channel BSI telah mencapai 851,5 juta transaksi, di mana sekitar 98,03 persen transaksi nasabah BSI sudah menggunakan e-channel. Jumlah pengguna BYOND by BSI saat ini mencapai 2 juta user, dengan jumlah transaksi 16 juta.

Selain BYOND by BSI, sejumlah channel untuk mempermudah transaksi juga diperluas dengan penambahan mesin ATM yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, merchant QRIS, serta BSI Agen. Kehadiran berbagai alternatif digital channel melengkapi layanan offline channel BSI yang saat ini mencapai 1.039 outlet se-Indonesia.

Hery menyampaikan, untuk melengkapi layanan BYOND, dalam waktu dekat BSI akan merilis layanan terintegrasi dalam satu platform yang dapat memberikan seluruh solusi transaction banking bagi nasabah institusi dan perusahaan.

Baca Juga: Bank BRI Tebar Dividen Interim Rp135/Lembar Saham, Negara Dapat Rp10,88 T

Ia mengklaim, layanan terintegrasi tersebut akan sangat user friendly dengan berbagai top fitur diantaranya cash management, value chain financing, trade finance, custody dan investment.

Hery menekankan, langkah-langkah inovasi yang dilakukan untuk membuka potensi bisnis yang lebih luas serta transformasi digital telah memberikan dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan dalam menjaga tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan.

"Pada 2024, BSI berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income/FBI) sebesar Rp5,51 triliun, tumbuh signifikan sebesar 32,58 persen yoy. Fee-based ratio (FBR) perseroan mencapai 17,95 persen, lebih baik dari periode sebelumnya," tandasnya. 


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber :

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x