Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Genjot Produksi Susu untuk Makan Bergizi Gratis, Indonesia Kerja Sama dengan Amerika Serikat

Kompas.tv - 7 Januari 2025, 23:16 WIB
genjot-produksi-susu-untuk-makan-bergizi-gratis-indonesia-kerja-sama-dengan-amerika-serikat
Ilustrasi sapi perah (Sumber: PIXABAY/PUBLIC DOMAIN PICTURES)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

BOGOR, KOMPAS.TV - Untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Indonesia bekerja sama dengan United States Dairy Export Council (USDEC) dan New Mexico Department of Agriculture (NMDA).

Dalam kerja sama itu, Indonesia diwakili olhe IPB University, tergabung dalam program kemitraan US Indonesia Dairy Farmer Partnership (USIDP).

Kemitraan itu adalah sebuah aliansi program edukasi untuk peternak sapi perah Indonesia yang diluncurkan di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025). 

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Arif Satria menerangkan, produksi susu sapi nasional baru mencukupi 20 persen dari total kebutuhan, sedangkan sisanya yaitu 80 persen adalah susu impor.

"Oleh karena itu kita ingin meningkatkan kapasitas produksi peternakan sapi perah kita, peningkatan produksi susu oleh peternak kita, sehingga program ini kita lakukan," kata Arif di Bogor, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kementan Minta Peternak Siaga Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi, Puncaknya Maret 2025

Ia memaparkan, program kemitraan dilakukan dalam bentuk pelatihan kepada 40 trainer dan 100 orang peternak sapi perah di seluruh Indonesia.

Lokasinya akan dilaksanakan di empat kota, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Malang.

Arif menyebut, Amerika Serikat adalah negara yang produksi susu sapinya sangat besar.

Universitas di AS juga aktif melakukan pendampingan kepada peternak sapi perah di negaranya. 

"IPB sudah komitmen memberikan support untuk suksesnya program Makan Bergizi Gratis, yang salah satunya adalah bagaimana kita mampu untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas dalam penyediaan susu," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN), Epi Taufik mengatakan, program ini memberikan pendampingan, pelatihan.

Khususnya bagi peternak kecil dan menengah, agar mereka dapat meningkatkan produktivitas susu sapi perah mereka.

Baca Juga: Pemerintah Ungkap Susu di Makan Bergizi Gratis Opsional, Bisa Diganti Tahu Tempe

Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan angka produksi susu dari masing-masing sapi perah menjadi 15-20 liter per ekor per hari.

Karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata produksi susu dari sapi perah rakyat baru di angka 12,5 liter per ekor per hari.

"Karena sapi perah kita itu saat ini 85 persen ada di peternak rakyat yang hanya 2 sampai 5 ekor. Rata rata usia peternak sapi perah kita itu 56 tahun. Secara pendidikan mereka tidak berlatar belakang pendidikan peternakan atau kedokteran hewan, rata rata karena keturunan," jelasnya. 

Upaya mendongkrak produksi susu sapi nasional juga dilakukan pemerintah bersama dengan pengusaha dalam negeri.

Salah satunya adalah Tempo Scan Pacific yang menempatkan ratusan sapi perah di Balai Besar Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).

"Di BBIB sekitar 500 atau 600 Upaya ekor (sapi perah)," kata Wakil Menteri Sudaryono, di BBIB Singosari, Kabupaten Malang, Selasa.

Baca Juga: Paket Makan Bergizi Gratis Terlambat Datang, Siswa Terpaksa Menahan Lapar

Sudaryono menjelaskan, ratusan sapi perah yang akan ditempatkan di Malang itu merupakan hasil kerja sama antara Tempo Scan Pacific dengan BBIB Singosari sebagai Badan Layanan Umum milik Kementerian Pertanian.

"Tempo Scan Pacific mengajak kerja sama BLU kami di Singosari untuk mendatangkan sapi hidup dalam bentuk sapi perah dan dipelihara di sini (BBIB Singosari), sehingga diharapkan semua perusahaan bisa mendatangkan sapi hidup ke Indonesia," ujar dia lagi.

Ia optimistis, melalui skema kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah program ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu sukses terlaksana.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x