Usai Dipanggil Prabowo, Amran Sulaiman Yakin Target Swasembada Pangan Tercapai dalam 4 Tahun

“Diskusi soal pertanian aja. Fokus soal swasembada. Kita harus mandiri pangan, kita harus memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,” katanya lagi. 

Diketahui, ada sekitar 100 orang yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara. Mereka dilaporkan akan ditempatkan pada jabatan menteri, wakil menteri, dan kepala badan di pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. 

Terkait hal ini, pengamat politik yang juga pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai, kabinet gemuk Prabowo-Gibran nantinya akan sangat sulit untuk langsung bergerak. 

Baca Juga: Golkar Sebut Akan Dapat 3 Ketua dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

Hal itu lantaran pemerintahan Prabowo terdiri dari banyak partai. Itu juga yang dinilai akan menyebabkan kabinet Prabowo sangat kompromistis. 

"Maka dengan ini pemerintahan Pak Prabowo mewarnai fenomena kemenangan yang membebani negara," kata Hendri dalam diskusi daring yang digelar Universitas Paramadina, Rabu (16/10). 

Keberanian Prabowo untuk melakukan reshuffle jika ada pembantunya yang kinerjanya tidak bagus juga dipertanyakan Hendri. Ia menyebut rencana kabinet saat ini sangat kental dengan orang-orang pilihan Jokowi. 

"Ini adalah sebuah kabinet 'yang penting Prabowonya dilantik dulu'. Di mana posisi apa yang Pak Jokowi suka dan mau lakukan saat ini akan dilakukan, dan baru dirombak kemudian," tuturnya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv. 

Baca Juga: Surya Paloh, Cak Imin, Bahlil, Zulhas, dan AHY Temui Prabowo di Kemenhan

Menurut Hendri, kabinet Prabowo-Gibran akan membebani keuangan negara nantinya. Selain belanja pegawai, infrastruktur yang harus disiapkan juga banyak untuk kementerian dan lembaga baru. 

"Kabinet ini akan dikenang dengan kabinet hasil kemenangan electoral dan membebani negara," tandasnya.