Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Luhut Sebut RI Jadi Pasar Penerbangan Terbesar ke-4 di Dunia

Kompas.tv - 23 Agustus 2024, 23:37 WIB
luhut-sebut-ri-jadi-pasar-penerbangan-terbesar-ke-4-di-dunia
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan menjadi pasar penerbangan nomor empat terbesar di dunia pada tahun 2037. Luhut mengutip data International Air Transport Association (IATA), dimana akan ada 390 juta penumpang pesawat udara di Indonesia pada 2037. (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

BADUNG, KOMPAS.TV - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan menjadi pasar penerbangan nomor empat terbesar di dunia pada tahun 2037.

Luhut mengutip data International Air Transport Association (IATA), di mana akan ada 390 juta penumpang pesawat udara di Indonesia pada 2037. 

Menurutnya, potensi besar ini harus didorong demi mengembangkan industri penerbangan dalam negeri.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan Bali International Airshow 2024 (BIAS 2024) September mendatang. 

"Saya berharap BIAS 2024 bukan hanya momentum untuk menunjukkan potensi kedirgantaraan dan pertahanan udara Indonesia, tetapi juga untuk meningkatkan investasi dan ajang kolaborasi dengan para pelaku industri aviasi nasional," kata Luhut dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Jumat (23/8/2024). 

"Dengan begitu, industri dirgantara dan pertahanan udara Indonesia akan menjadi salah satu pemimpin pada level regional dan global," tambahnya. 

Baca Juga: Luhut Ungkap RI jadi Pasar Game Online Terbesar Ketiga Dunia, Potensinya Rp36 T

Luhut mengungkap, Indonesia terakhir kali mengadakan pameran kedirgantaraan internasiona 28 tahun yang lalu di Jakarta.

Kini, ia pun secara intensif memantau persiapan gelaran BIAS di Bandara Ngurah Rai, Bali. 

Pensiunan jenderal Kopassus itu mengatakan, berbagai perusahaan terkemuka telah memastikan partisipasinya di acara ini.

Seperti Airbus, Bell Helicopters, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Indonesia, Leonardo, Lion Air, MBDA, PT DI, Textron Aviation, dan Thales.

Sebanyak 6.000 trade visitors dari 35 negara, juga akan meramaikan BIAS 2024 yang akan diselenggarakan pada 18-21 September.

"Perwakilan-perwakilan pemerintah dari negara kawasan, serta tak ketinggalan beberapa menteri negara sahabat juga telah mengkonfirmasi kehadiran mereka di acara ini," ucapnya. 

Luhut menerangkan, ada beberapa perbedaan antara BIAS 2024 dengan airshow berskala sama yang lain.

Baca Juga: Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2024 Digelar 23-25 Agustus, Ada Penawaran Haji Plus Juga

Pertama, pemerintah Indonesia juga berencana meluncurkan secara resmi Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Pengembangan Ekosistem Sustainable Aviation Fuels (SAF / Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan). 

Hal ini akan memastikan nilai tambah ekonomi bagi negara, menjaga ketahanan energi pada sektor transportasi udara, serta berkontribusi pada komitmen dekarbonisasi Indonesia. 

"Kedua, kami membuat program khusus untuk mengajak komitmen para stakeholder dunia penerbangan pada isu Environment, Social, Governance (ESG) yang di antaranya ditunjukan melalui aksi konkret kemanusiaan antara BIAS dengan CARE Indonesia di Nusa Tenggara Timur," tuturnya. 

Sebelumnya, Luhut berterima kasih kepada negara-negara sahabat yang telah berkomitmen untuk mengirimkan armadanya pada sesi flying display dan static display di BIAS 2024.

Seperti Pemerintah Australia yang akan mengirimkan 2 pesawat tempur F35 serta Pemerintah Jerman yang akan mengirimkan pesawat angkut Airbus A400M. 

Baca Juga: Garuda Indonesia Online Travel Fair Sudah Dimulai, Ini Daftar Rute yang Dapat Diskon

"Hal ini membuktikan kolaborasi yang kuat antara Indonesia dengan berbagai negara mitra," ujar Luhut dalam jumpa pers BIAS 2024 yang turut dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Senin (19/8).

Pada kesempatan yang sama, Budi Karya memastikan pelayanan transportasi udara di wilayah Bali akan tetap berjalan normal selama perhelatan berlangsung.

Berdasarkan pengalaman pada event-event internasional sebelumnya yang juga diadakan di Bali, seperti halnya saat G20.

Budi mengatakan, acara Bali International Airshow 2024 juga tak akan mengganggu lalu lintas penerbangan di wilayah Bali. 

Selama gelaran tersebut, pihaknya akan selalu melakukan pemantauan bersama sejumlah pihak, seperti PT Angkasa Pura Indonesia, Airnav Indonesia, serta pihak ground handling, untuk memastikan kelancaran akses penerbangan di wilayah Bali.

Baca Juga: Kemnaker Gelar Job Fair Naker Fest 2024 di JIExpo,Ada 110.000 Lowongan Pekerjaan

“Kepada maskapai yang jadwal terbangnya terdampak, ada baiknya segera lakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi yang disampaikan oleh maskapai maupun operator bandara,” jelasnya.

Menhub juga menyebutkan bahwa akan ada side event pada tanggal 17 September 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center.

Agendanya antara lain Bali Regional Air and Space Power Forum 2024 yang diselenggarakan oleh Kemenkomarves dan TNI AU.

Lalu ada Asia Pasific Air Transport Forum 2024, di mana Kemenhub akan berpartisipasi sekaligus mengundang 9 Menteri dari kawasan Asean dan 8 Menteri dari kawasan Asia Pasific.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x