JAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia AirAsia meminta para calon penumpang untuk tiba lebih awal di bandara.
Karena mereka masih menerapkan check in secara manual imbas gangguan sistem global.
Presiden Direktur Indonesia AirAsia Veranita Yosephine meminta calon penumpang untuk datang 3 jam sebelum keberangkatan, untuk mengantisipasi antrean.
"Untuk menghindari ketidaknyamanan saat di bandara keberangkatan, diharapkan seluruh penumpang dapat tiba di bandara setidaknya tiga jam sebelum waktu keberangkatan yang terjadwal untuk menghindari antrian panjang selama proses check-in manual," kata Veranita dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (21/7/2024).
Namun ia memastikan, seluruh operasional penerbangan berjalan dengan baik seiring dengan situasi di lapangan yang masih dalam tahap pemulihan 100 persen.
“Seluruh sistem IT Indonesia AirAsia sudah berangsur kembali normal, namun masih dalam tahap recovery, sehingga sementara ini proses check-in masih dilakukan secara manual di seluruh bandara, hingga seluruh sistem benar-benar pulih kembali dan stabil,” tuturnya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Blue Screen Windows akibat CrowdStrike
Vera menambahkan, proses ini memakan waktu sedikit lebih lama dari yang diperkirakan.
Namun Indonesia AirAsia tetap berkomitmen untuk memastikan semua penumpang dapat melakukan penerbangan dengan nyaman dan aman mulai dari keberangkatan hingga ketibaan di bandara destinasi.
Indonesia AirAsia juga telah menempatkan sejumlah personel staf darat serta petugas keamanan dalam membantu mengatasi situasi dan memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan para penumpang maupun kru penerbangan.
Senada, PT Angkasa Pura II memastikan sistem teknologi dan informasi (information and technology/IT) milik maskapai penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, saat ini sudah kembali normal.
Pgs. SVP of Corporate Secretary AP II Cin Asmoro menyampaikan, sejak Sabtu 20 Juli 2024 sistem IT di dua maskapai nasional yakni AirAsia Indonesia dan Citilink telah dapat digunakan kembali untuk memproses keberangkatan penumpang pesawat.
Baca Juga: Apa Itu CrowdStrike, yang Sebabkan Gangguan Teknologi Massal di Seluruh Dunia?
"Sistem IT milik beberapa maskapai kemarin sempat mengalami gangguan, dampak dari gangguan sistem IT secara global. Adapun sistem IT milik AP II sebagai operator 20 bandara sama sekali tidak mengalami gangguan atau tetap normal," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Minggu (21/7).
Dia menuturkan, selama terjadi gangguan sistem IT global pada maskapai penerbangan dilakukan koordinasi yang baik di antara stakeholder, sehingga berhasil meminimalisasi dampak dari gangguan tersebut.
Ia juga mengungkapkan, dalam penanganan permasalahan sistem IT, AP II menyiagakan lebih banyak personel aviation security (Avsec) serta customer services.
Kemudian membuka lebih banyak konter check in untuk memperlancar proses keberangkatan penumpang pesawat.
"Kami berterima kasih atas dukungan seluruh pihak termasuk penumpang pesawat sehingga dampak dari gangguan sistem IT yang terjadi kemarin dapat diminimalisir," ucapnya.
Baca Juga: Fakta-Fakta Pemadaman Massal Microsoft yang Sebabkan Layar Biru dan Gangguan Global
Sebelumnya, akibat terjadinya gangguan secara global pada operasi peralatan Microsoft, sejumlah sistem layanan check in counter penumpang penerbangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, ikut terdampak pada Jumat (19/07).
Dampak akibat gangguan IT tersebut, berpengaruh pada layanan penumpang.
Terjadi antrean panjang di gate 4E, check in counter maskapai Citilink di Terminal 3 Bandara Soetta pada Jumat malam.
Dengan situasi tersebut, pengelola bandara serta maskapai penerbangan pun menambah petugas pelayanan sebagai langkah penguraian penumpukan penumpang.
Terlihat juga, sejumlah petugas melayani proses check in tiket calon penumpang dengan melakukannya secara manual.
Sumber : Kompas.tv, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.