Baca Juga: Agus Gumiwang: Salah Kalau Ada yang Bilang Kemenperin Antiimpor
“Secara risk dunia ini, Indonesia ini lebih tinggi dari Amerika Serikat. Karena everybody love dollar, merasa comfortable,” tuturnya.
Arsjad menyampaikan, kondisi makro ekonomi Indonesia saat ini sedang baik.
Meski begitu, pelemahan rupiah tetap harus diwaspadai. Apalagi bagi dunia usaha yang tidak boleh lengah dengan kondisi dunia global saat ini, yang bisa mempengaruhi keberlangsungan usahanya.
“Ini tetap harus diwaspadai, dalam bisnis juga harus tetap agile. Karena secara geopolitik tidak baik-baik saja. Secara makro ekonomi, Indonesia baik-baik saja,” ujarnya.
Ia mencontohkan, harga energi yang naik saat terjadi perang di Timur Tengah.
Kemudian terkait pangan yang berkaitan dengan kepentingan banyak orang. Arsjad menyebut kewaspadaan pangan harus ditingkatkan karena adanya climate change.
Baca Juga: Ketum Kadin soal Pelemahan Rupiah: Ekonomi Makro RI Baik-Baik saja, tapi Semua Cinta Dolar
“Dubai aja banjir loh, Dubai yang enggak pernah hujan tiba-tiba hujan sebesar itu,” sebutnya terkait peristiwa banjir di Dubai beberapa waktu lalu.
“Jadi bagaimana memastikan harga pangan harus kita tahan, karena kembalinya ke perut itu nanti,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.