Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Ketum Kadin Nilai Intervensi BI terhadap Rupiah Diperlukan: Kita Masih G20, Beda dengan G7

Kompas.tv - 28 Juni 2024, 05:38 WIB
ketum-kadin-nilai-intervensi-bi-terhadap-rupiah-diperlukan-kita-masih-g20-beda-dengan-g7
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid saat diwawancarai Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, dalam program Rosi, Kamis (27/6/2024). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Bank Indonesia terus berada di pasar dan akan tetap berusaha menstabilkan nilai tukar rupiah,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6) malam.

Menurutnya, dalam merespons pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akhir-akhir ini BI telah melakukan intervensi dengan menggunakan cadangan devisa yang saat ini posisinya sebesar 139 miliar dolar AS.

Perry menjelaskan, cadangan devisa tersebut dikumpulkan saat terjadi aliran modal yang masuk ke Indonesia (inflow) dan dimanfaatkan ketika keluarnya modal asing dari Indonesia (outflow), dalam rangka menjaga stabilitas rupiah.

Baca Juga: Smelter Freeport di Gresik Resmi Beroperasi, Investasinya Rp58 T dan Disebut Terbesar di Dunia

Selain itu, di bawah koordinasi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), BI juga berupaya mempertahankan stabilitas Surat Berharga Negara (SBN) dengan membeli SBN dari pasar sekunder.

Selanjutnya, BI memanfaatkan instrumen jangka pendek yaitu Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) guna menarik arus masuk valuta asing, dan mengurangi arus keluar dengan tujuan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Juga: BASF dan Eramet Batal Investasi pada Smelter Nikel di Maluku Utara, Ini Kata Kementerian Investasi

“Sampai saat ini terjadi inflow dari penerbitan SRBI. Jumlahnya besar Rp179,86 triliun itu inflow dari asing yg membeli SRBI, dan itu menambah pasokan di valas,” ungkap Perry seperti dikutip dari Antara.

Dia pun menjelaskan, BI terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait Devisa Hasil Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Dari jumlah DHE SDA yang masuk sebesar Rp13 miliar, sebanyak Rp3,9 miliar disalurkan ke BI.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x