JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Indo Energi Masa Depan (INERMAN) bekerja sama dengan Shanghai Electric Power Transmission and Distribution Engineering Co., Ltd (Shanghai Electric) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan kapasitas total lebih dari 2.000 Megawatt (MW) di berbagai wilayah Indonesia.
Kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan perjanjian di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada 15 Mei 2024 lalu.
Acara penandatanganan perjanjian itu dihadiri PT Nusa Energi Baru (NEB) sebagai saksi, serta didukung PT PLN, kementerian terkait, dan Kedutaan Besar Indonesia dan Tiongkok.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, potensi EBT mencapai 3.686 Gigawatt (GW), dengan hampir 90 persen di antaranya berasal dari energi surya.
Sebagai negara kepulauan dengan 2/3 wilayah berupa perairan dan potensi energi surya sekitar 4,80 kWh/m2/hari, Indonesia memiliki keunggulan dalam memanfaatkan iklim tropisnya untuk pengembangan EBT, termasuk melalui pembangunan PLTS terapung.
PLTS terapung adalah model PLTS yang ditempatkan di atas air seperti danau, waduk, dan laut.
Kelebihan dari PLTS terapung antara lain tidak memerlukan lahan mahal, mengurangi penguapan air, menghambat pertumbuhan gulma, dan menciptakan sistem pendinginan yang meningkatkan efisiensi listrik.
Baca Juga: Bertemu PM Lee Hsien Loong, Jokowi Berharap 29 Perusahaan Singapura Berinvestasi Bangun PLTS di IKN
Pada tahun 2022, kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai 81,2 GW, yang menunjukkan masih banyak potensi yang bisa dikembangkan mengingat potensi EBT mencapai 3.686 GW.
INERMAN sebagai perusahaan yang fokus pada energi hijau, memiliki pengalaman luas dalam pengembangan proyek dan konstruksi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia, serta negara-negara ASEAN lainnya.
Dalam kolaborasi ini, INERMAN akan bekerja sama dengan Shanghai Electric yang memiliki keahlian dan kapasitas teknis, manajemen, serta keuangan dalam bidang transmisi dan distribusi dan proyek energi terbarukan di seluruh dunia.
“Kolaborasi ini akan diwujudkan melalui pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT. Kami berkomitmen untuk menjalankan proyek PLTS terapung di beberapa wilayah. Salah satu yang terbesar berlokasi di wilayah Cilamaya dan Subang, Jawa Barat dengan kapasitas 2.000 MW yang akan dibangun secara bertahap," ujar Presiden Direktur INERMAN Krisman Simorangkir, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Jumat (24/5/2024).
Baca Juga: KAI Pasang PLTS di 40 Stasiun dan 2 Bengkel Kereta untuk Kurangi Emisi Karbon
"Inisiatif awalnya sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu, saat ini sedang dalam proses pengurusan perizinan, sehingga tak lama lagi pembangunan akan segera dimulai.”
Selain di wilayah Cilamaya dan Subang, kolaborasi kedua perusahaan penghasil energi hijau ini juga akan diimplementasikan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Di lokasi tersebut, rencananya akan dibangun PLTS terapung dengan kapasitas sekitar 80 MW.
Kemudian dilanjutkan dengan proyek pembangunan PLTS terapung berkapasitas 340 MW di Banten, dan proyek-proyek lainnya seperti di Danau Toba, Bali, dan daerah lainnya.
“Energi yang dihasilkan dari PLTS Terapung di Cilamaya secara bertahap bisa menghasilkan energi yang cukup untuk menerangi 40.000 – 60.000 rumah tangga. Selain itu, listrik yang dihasilkan juga bisa dipakai untuk industri, terutama pelabuhan terdekat dari PLTS terapung," kata Vice President Shanghai Electric Yang Xing Hai.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata, Ini yang Terbesar se-Asia Tenggara
"Shanghai Electric berpengalaman membangun pembangkit listrik serupa di banyak negara, namun tidak pernah ada dampak negatif dari kehadiran PLTS terapung,” sambungnya.
Melalui penandatanganan perjanjian kerja sama ini, PT INERMAN dan Shanghai Electric berharap dapat membantu mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara dengan green energy di dunia.
Dengan melimpahnya dan dimanfaatkannya EBT di Indonesia, kolaborasi INERMAN dan Shanghai Electric dapat menjadi contoh dan modal utama dalam melakukan transisi energi.
“Kami berharap dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta pemangku kepentingan lainnya dapat mempercepat transisi energi yang lebih bersih. Apalagi EBT bisa mewujudkan cita-cita indonesia untuk mencapai pembangunan rendah karbon hingga carbon neutral,” pungkas Komisaris NEB Fidelis Tedja Surya.
Baca Juga: Terbesar di Asia Tenggara, Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung di Waduk Cirata!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.