JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) serius mengingatkan masyarakat agar lebih bijak membuat keputusan finansial.
Bukan tanpa alasan, kemampuan membuat keputusan yang bijak, khususnya terkait finansial, menjadi modal penting untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernardino Moningka Vega mengungkapkan, setiap keputusan finansial yang dibuat akan membawa dampak yang signifikan baik untuk pihak yang membuat keputusan, orang-orang di sekitarnya, bahkan dalam tataran yang lebih luas. Termasuk bisa pula berdampak pada kondisi perekonomian suatu negara.
“Oleh karena itu, kita perlu bertindak cermat, hati-hati, dan bijaksana dalam mengelola keuangan dan memilah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan, serta bagaimana kita memenuhi keinginan tersebut,” ujarnya dalam kegiatan Media Gathering & Halalbihalal bertema Pilihan Bijak untuk Masa Depan Lebih Baik di Jakarta baru-baru ini.
Baca Juga: AdaKami Apresiasi Peran Media dalam Mendorong Literasi Keuangan di Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Brand Manager Adakami Jonathan Kriss menyampaikan, hingga 29 April 2024, AdaKami telah menyalurkan pendanaan senilai Rp4,66 triliun. Hal ini merupakan bentuk kontribusi AdaKami untuk membantu memenuhi kebutuhan pendanaan masyarakat.
Kendati demikian, upaya ini sering kali menghadapi beragam tantangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencari celah dari masih rendahnya tingkat literasi keuangan dan digital masyarakat.
AdaKami menemukan sejumlah modus yang kerap dilakukan untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari masyarakat, seperti melakukan pencatutan nama Adakami dan mengklaim bahwa tim AdaKami telah melakukan pengiriman dana ganda.
Pihaknya juga menemukan adanya akun media sosial palsu atau mengaku sebagai customer service Adakami dan menyasar pengguna yang mengalami kesulitan pada saat melakukan pembayaran, menyalahgunakan data pribadi, meretas akun pengguna lewat pengiriman kode OTP atau link mencurigakan, hingga menjanjikan hadiah yang menggiurkan.
“Semua ini adalah tindakan fraud atau penipuan yang kami temukan dan perlu kita waspadai bersama lewat peningkatan literasi keuangan dan digital. Dengan demikian, kita bisa secara proaktif mengenali ciri-ciri potensi fraud dan menghindarinya,” jelas Jonathan.
Jonathan melanjutkan, untuk membantu meningkatkan kesadaran dan antisipasi masyarakat terhadap upaya fraud, AdaKami secara aktif terus melakukan edukasi dan sosialisasi lewat berbagai saluran, termasuk lewat media sosial seperti unggahan dan IG Live, radio talkshow, juga kegiatan temu langsung dengan masyarakat.
Lewat kegiatan ini, AdaKami juga berharap bisa berkontribusi pada peningkatan literasi keuangan dan digital di Indonesia.
“Selain memaparkan jenis tindakan fraud yang perlu diantisipasi, kami juga menyampaikan informasi terkait hal-hal yang perlu dilakukan jika masyarakat tengah menghadapinya,” katanya.
Baca Juga: OJK Blokir 195 Nomor Kontak Debt Collector Pinjol Ilegal karena Lakukan Intimidasi
Sejumlah langkah yang bisa dilakukan antara lain: Pertama, memastikan hanya berkomunikasi atau mencari informasi melalui situs, email, nomor telepon, hingga akun media sosial resmi yang terverifikasi.
Kedua, lebih berhati-hati dan selektif dalam membagikan informasi terkait data pribadi dengan tidak mengunggah data pribadi di media sosial ataupun menyerahkannya kepada pihak-pihak yang belum bisa dipastikan kredibilitasnya.
Ketiga, berhati-hati dengan pihak-pihak yang menawarkan atau mengiming-imingi hadiah menggiurkan dengan syarat mencurigakan seperti keharusan membeli sesuatu, bahkan diminta untuk berhutang demi membeli barang tertentu yang melampaui kemampuan finansial, demi mendapatkan hadiah yang ditawarkan.
Keempat, pada saat memutuskan untuk memanfaatkan layanan keuangan tertentu, pastikan sudah membaca seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku serta sudah memiliki rencana pemenuhan kewajiban yang mengikat.
“Jika membutuhkan alternatif pemenuhan kebutuhan finansial seperti pinjaman, pastikan dialokasikan untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan dan bisa kita pertanggungjawabkan. Jadi, memahami prioritas dan cara pemenuhannya serta profil dan risiko instrumen keuangan yang akan kita manfaatkan memang sangat penting untuk bisa membuat keputusan tepat,” terangnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.