Para karyawan mengaku, yang terkena PHK kali ini termasuk orang-orang yang berprestasi dan bahkan mereka yang baru saja dipromosikan turut dipecat. Sehingga, mereka tidak mengetahui siapa yang akan menjadi korban PHK berikutnya.
Mereka juga mengatakan bahwa paket pesangon dari perusahaan lebih rendah dari yang diharapkan. Serta lebih buruk dari apa yang ditawarkan perusahaan teknologi lain seperti Shopee dan Grab kepada karyawannya yang diberhentikan tahun lalu.
Salah seorang yang diwawancarai CNA mengatakan, ini adalah PHK terbesar yang pernah ia alami dan hal ini “menurunkan moral”.
"Semuanya mengatakan bahwa mereka merasa mustahil untuk bekerja karena banyak orang yang bekerja sama dengan mereka telah diberhentikan. Faktor kuncinya adalah kurangnya komunikasi dan transparansi dari pihak manajemen," tutur karyawan itu.
“Kita semua mempunyai hipotek yang harus dibayar, keluarga yang harus diurus,” imbuhnya.
Baca Juga: Simak Besaran Bunga Pinjol Saat Ini, Turun Mulai 1 Januari 2024
Karyawan lain mengatakan, dia diberitahu dalam pertemuan 20 menit bahwa dia telah diberhentikan. Dia diberi paket pesangon dan diminta menandatangani perjanjian.
Lazada tidak menawarkan untuk membeli kembali opsi saham mereka, juga tidak menawarkan konseling atau dukungan lainnya.
Di sisi lain, Industri Digital Singapura, sebuah kantor pemerintah yang mendukung pertumbuhan sektor teknologi di Singapura, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Lazada dan lembaga pemerintah lainnya untuk membantu karyawan yang terkena dampak dengan peluang kerja alternatif.
Adapun Lazada didirikan pada tahun 2012 oleh Rocket Internet, kemudian diakuisisi oleh Alibaba Group pada tahun 2016.
Lazada Singapura adalah kantor pusat regional usaha e-commerce Alibaba di Asia Tenggara. Lazada Singapura menaungi bisnis di enam negara di kawasan ini. Yakni Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Baca Juga: Petugas Dishub Naik Kap Mobil, Beli Pesawat Mirage Ditunda, Bawaslu Panggil Gus Miftah [TOP 3 NEWS]
Para karyawannya mengatakan bahwa mereka telah mendengar adanya PHK dari rekan-rekan mereka di negara lain.
Pada Maret 2023 lalu, Alibaba mengumumkan restrukturisasi signifikan dan dipecah menjadi enam grup bisnis. Lazada kini berada di bawah Alibaba International Digital Commerce bersama platform e-commerce lainnya seperti AliExpress, Trendyol, dan Daraz.
Kemudian pada 14 Desember 2023, Alibaba Group mengumumkan tambahan investasi sebesar 634 juta dollar AS ke Lazada.
Saat ini, Lazada menghadapi persaingan yang ketat di sektor e-commerce di Asia Tenggara dengan Shopee dan TikTok.
Seperti diketahui, TikTok milik ByteDance baru-baru ini menginvestasikan 1,5 miliar dollar AS di Tokopedia, platform e-commerce terbesar di Indonesia. Pada Maret tahun lalu, Alibaba Group mempekerjakan 235.000 orang.
Sumber : CNA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.