Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tanggapi Kritik Cak Imin Soal Manfaat Jalan Tol Tak Dirasakan Tukang Becak
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo memiliki panjang total 96,57 kilometer dan terbagi menjadi 3 seksi, yaitu:
1. Seksi 1 paket 1.1 melibatkan ruas Kartasura-Klaten seluas 22,3 kilometer, sementara Seksi 1 paket 1.2 mencakup ruas Klaten-Purwomartani dengan panjang 20,08 kilometer.
2. Seksi 2 paket 2.1 termasuk ruas Purwomartani-Monjali seluas 9,43 kilometer, dan Seksi 2 paket 2.2 mencakup ruas Monjali-Gamping dengan panjang 14 kilometer.
3. Seksi 3 paket 3.1 melibatkan ruas Gamping-Wates seluas 17,45 kilometer, dan Seksi 3 paket 3.2 mencakup ruas Wates-Purworejo dengan panjang 13,32 kilometer.
Saat ini, tahap pembebasan lahan dan konstruksi sedang berlangsung pada Seksi 1. Suchandra mengungkapkan bahwa progres konstruksi Seksi 1 telah mencapai 80 persen, Seksi 2 sekitar 30 persen, dan Seksi 3 masih belum dimulai.
"Khusus Seksi I Kartasura-Klaten, kami targetkan bisa operasional penuh sekitar Juni atau Juli 2024," ujarnya.
Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk Mohamad Agus Setiawan menambahkan, secara prinsip pihaknya akan terus mengupayakan pelaksanaan konstruksi sesuai jadwal meski nantinya tidak selalu semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Baca Juga: Proyek Pelebaran Jalan, Pemkot Malang Akhirnya Eksekusi Lahan di Exit Tol Madyopuro
"Ada hal-hal atau kendala yang perlu diperhatikan agar proyek ini tetap on track. Salah satu kendalanya terkait dengan pembebasan lahan. Pembebasan lahan ini banyak sekali hal-hal di luar kendali yang perlu penyesuaian di lapangan," tutur Agus.
Meski begitu, ia memastikan untuk ruas Kartasura-Karanganom ini tidak ada masalah yang berarti, terutama masalah konstruksi.
Sementara untuk pembebasan lahan, pihaknya juga tak henti melakukan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder lainnya, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki status keistimewaan.
"Namun, sejauh ini semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan," ucap Agus.
Agus menekankan bahwa Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo memiliki peran strategis yang signifikan dalam meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Diharapkan bahwa infrastruktur ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi regional di Jawa Tengah dan Yogyakarta, mengingat Pulau Jawa berkontribusi secara substansial terhadap PDB nasional.
Total investasi untuk Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo mencapai Rp 27,48 triliun. Per 20 Desember 2023, realisasi investasi untuk pekerjaan konstruksi telah mencapai Rp 2,5 triliun.
Sementara itu, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mengalokasikan investasi sebesar Rp 8,714 triliun untuk pembebasan lahan hingga 15 Desember 2023.
"Di lapangan, proses pengadaan tanah terus berjalan dan LMAN siap untuk terus memberikan dukungan untuk pendanaan pengadaan tanahnya," kata Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN Rustanto.
Baca Juga: Kantor Staf Presiden Buka Suara soal Polemik Kritik Jalan Tol Tak Bisa Dipakai Becak
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.