Ia menjelaskan, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan nasional yang pada akhirnya dapat menyejahterakan para petani.
Untuk itu, mantan Wali Kota Solo ini meminta penyuluh pertanian dan Babinsa dapat terus mendampingi petani, mulai dari pra tanam hingga saat panen.
“Jadi mestinya meningkatkan produksi sebaik-baiknya. Kalau biasanya satu hektare 5,2 (ton), tingkatkan menjadi di atas 6 (ton), sehingga secara keseluruhan di seluruh tanah air nanti produksinya akan melompat naik,” ucapnya.
Baca Juga: OJK Minta Google dan Meta Setop Iklan Pinjol Ilegal
“Saya minta kepada para PPL, kepada para Babinsa agar mendampingi para petani betul-betul baik urusan pas nanamnya, bibitnya pupuknya nanti pas panennya betul-betul diikuti dan diarahkan. Sehingga, sekali lagi, produksi beras kita nanti bisa meningkat dengan baik,” tambahnya.
Para penyuluh pertanian juga diimbau dapat mendampingi para petani cabai dalam meningkatkan produksinya.
Ini perlu dilakukan agar stabilitas harga cabai dapat terjaga.
“Sehingga jangan sampai cabai rawit harganya kemarin sampai harga Rp100.000, meskipun hari ini saya tanya Pak Gubernur tadi sudah di angka Rp80.000,” sebutnya.
Baca Juga: Mendag Tegaskan Tak Beri Izin ke TikTok untuk Jualan Online: Tokopedia yang Jualan
Presiden pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berupaya dan bertekad agar produktivitas gabah, padi, dan beras di Jawa Tengah, tahun depan sudah meningkat dan surplus, sehingga seluruh petani sejahtera.
“Nanti kalau masih ada keluhan-keluhan mengenai urusan pupuk, urusan bibit, tolong disampaikan kepada PPL, atau kepada bupati, atau juga kepada gubernur, dan atau juga kepada Menteri Pertanian,” pungkasnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.