Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Ekonom Indef: Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh Tinggi saat Pemilu, Bisa Turunkan Kemiskinan

Kompas.tv - 6 Desember 2023, 20:54 WIB
ekonom-indef-konsumsi-rumah-tangga-tumbuh-tinggi-saat-pemilu-bisa-turunkan-kemiskinan
Ilustrasi kampanye politik. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto memperkirakan konsumsi rumah tangga akan tumbuh lebih tinggi saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

Eko mengatakan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2024 diperkirakan hanya akan turun tipis dari 5,32 persen menjadi 5,01 persen.

Karena investor masih wait and see dalam berinvestasi di tahun politik.

“Sehingga penciptaan lapangan kerja terbatas. Ditambah ekonomi global juga masih redup yang menyebabkan banyak perusahaan eksportir yang masih melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),” terangnya seperti dikutip dari Antara. 

Karena itu, di tengah tahun politik, Indef memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,8 persen pada 2024.

Eko menyampaikan, pemerintah juga harus mewaspadai inflasi terutama karena kenaikan harga volatile food yang permintaannya berpotensi meningkat selama perhelatan pemilu 2024.

Baca Juga: Heru Budi Yakin Nasib Jakarta Baik-Baik Saja meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Pada 2024 inflasi diperkirakan mencapai 3,2 persen secara tahunan.

“Secara umum hajatan demokrasi lima tahunan ini tetap akan menstimulus inflasi, apalagi diikuti oleh produksi pangan yang berisiko menurun seiring pengaruh cuaca dan di sisi lain permintaan pangan saat Pemilu yang meningkat,” tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad memproyeksikan, perputaran uang di tahun politik akan mencapai Rp100 triliun.

Jumlah itu berasal dari belanja makanan, minuman, akomodasi, hotel, transportasi, hingga logistik.

Baca Juga: Citilink Online Travel Fair Digelar 5-8 Desember, Nasabah BRI Bisa Dapat Promo Tambahan

Meski jumlahnya sangat besar, perputaran uang tersebut akan terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat.

"Perputaran uang ini menjadi sinyal positif bagi ekonomi," kata Tauhid.

Ia memaparkan, salah satu sumber terbesar perputaran uang saat Pemilu adalah belanja pemerintah pos Pemilu mencapai sekitar Rp50 triliun hingga Rp60 triliun.



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x