Sementara itu, Menteri Suhail menyatakan, ketertarikannya untuk berinvestasi dan menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia, baik itu pada bidang transportasi darat, laut, udara, serta kereta api.
Menhub Budi juga bertemu dengan CEO Abu Dhabi Port Saif Al Mazrouei.
Menurut Budi, Saif menyatakan ketertarikannya untuk mengelola Terminal Peti Kemas Pelabuhan Patimban.
“Kami bersama Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) selaku operator Pelabuhan Patimban, sedang mencari mitra strategis yang mempunyai kemampuan dan kapasitas dalam mengelola pelabuhan internasional dan mempunyai jaringan global,” tutur Budi.
Baca Juga: Masuk Jajaran Upah Tertinggi di RI, Ini Usulan UMK 2024 Kab. Bekasi dan Kab. Karawang
Budi mengatakan,, PPI telah menerima proposal penawaran kerja sama dari Abu Dhabi Port.
“Beberapa hal masih dinegosiasikan. Semoga dapat memberikan penawaran terbaik yang saling menguntungkan,” sebutnya.
Budi yang merupakan mantan Dirut Angkasa Pura II itu menerangkan, Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan rantai pasok pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan kawasan industri yang ada sekitar pelabuhan (hinterland).
Pemerintah Indonesia juga terus mengebut penyelesaian pengembangan Pelabuhan Patimban.
Pembangunan fase 1 berupa terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU dan terminal peti kemas berkapasitas 250.000 TEUs telah rampung.
Baca Juga: Batas Waktunya Diundur, Ini Cara Aktivasi NIK dengan NPWP
Kini tengah berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2, yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk membuat keberadaan Pelabuhan Patimban, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan dapat meningkatkan daya saing bangsa,” tandasnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.