JAKARTA, KOMPAS.TV- Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, selalu teringat pesan sang cucu setiap akan membuat sebuah kebijakan.
Pesan dari cucunya itulah yang membuat Luhut selalu mempertimbangkan dampaknya untuk generasi mendatang, dalam setiap keputusan yang ia ambil.
Luhut mengatakan, cucunya berpesan agar dalam membuat kebijakan jangan sampai merugikan generasi muda atau generasi sang cucu.
"Opung, anything you do, or anything policy, don't make it againts the interest of my generation,” tulis Luhut di akun Instagram pribadinya, Kamis (7/9/2023).
“Itulah pesan dari cucu saya yang selalu saya ingat sampai detik ini. Maka dari itu, apapun kebijakan dan keputusan yang mempertaruhkan masa depan generasi mendatang, akan selalu menjadi concern saya,” tambahnya.
Menurut Luhut, masalah yang terjadi saat ini sangat meresahkan karena berdampak pada ketahanan pangan, pembangunan daerah pedesaan hingga kemiskinan di berbagai negara. Permasalahan tersebut akan sangat berdampak pada generasi mendatang jika tidak ditangani dengan baik.
Baca Juga: Kapolri Sebut akan Kawal Proses Pengembalian Hotel Sultan sebagai Aset Negara
Sehingga, pemerintah Indonesia dan negara-negara dunia harus membuat kebijakan yang berdampak nyata. Luhut bilang, pemerintah Indonesia sudah merumuskan kebijakan yang berkelanjutan atau sustainable di sektor pangan dan sektor lainnya. Namun upaya itu membutuhkan kerja sama dengan negara lainnya.
Maka, ajang Indonesia Sustainibility Forum digelar sebagai wadah penjajakan kerja sama untuk penyelesaian masalah-masalah di atas.
“Kita butuh langkah konkrit, dengan kolaborasi berskala besar untuk mencari solusi bersama untuk permasalahan ini. Indonesia Sustainibility Forum adalah upaya untuk merumuskan strategi keberlanjutan secara luas yang kita perlukan untuk menyelamatkan generasi mendatang dari perubahan iklim yang destruktif ini,” tutur Luhut.
Luhut sendiri menjadi pembicara dalam forum tersebut pada Kamis (7/9) kemarin. Di depan para delegasi yang hadir, ia menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menyelesaikan agenda keberlanjutan.
Baca Juga: Mahfud MD Minta PT Indobuildco Patuhi Putusan PTUN Jakarta terkait Hotel Sultan
Mantan Menko Polhukam itu menyatakan, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060. Namun, sepanjang perjalanan dekarbonisasi RI dan pengalaman kemitraan, ia menyadari bahwa setiap negara berbeda.
Oleh karena itu, Luhut menyebut setiap negara perlu memupuk kerjasama berdasarkan saling menghormati dan saling percaya.
“Sebagai negara yang memiliki bobot ekonomi dan yang signifikan di dunia dengan PDB melebihi US$ 1 Triliun serta 280 juta penduduk, Indonesia punya posisi yang baik dalam memperkuat kemitraan global. Ditambah lagi keanekaragaman hanyati yang kami miliki,” ungkap Luhut.
“Diantaranya; luas hutan tropis sebesar 94 Juta Ha, potensi energi terbarukan senilai lebih dari 3.600 Gigawatt, serta sumber daya mineral melimpah yang bermanfaat untuk transisi Energi Baru Terbarukan,” sambungnya.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin akan Perjuangkan Zakat Bisa jadi Pengurang Pajak di Aceh, Agar Tak Bayar Dobel
Ia pun berharap diskusi dan dialog dalam Indonesia Sustainability Forum akan menemukan solusi berkelanjutan, yang memungkinkan negara-negara berkembang untuk terus tumbuh seiring upaya industrialisasi.
“Lets do something as soon as possible. Bukan hanya sekedar duduk dan saling berbicara, tetapi menghasilkan aksi nyata untuk keberlanjutan masa depan dunia yang lebih baik bagi anak cucu kita,” tandasnya.
Sumber : Instagram Luhut Binsar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.