“Pada saat pembicaraan, Bapak Presiden menekankan dukungan ke depan untuk capacity building dalam rangka mempercepat keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN,” lanjutnya.
PM Timor Leste juga turut mengapresiasi Indonesia yang telah menjadi sumber perdamaian dunia.
“PM Xanana Gusmao juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan center gravity of a peace dan juga merupakan effective voice dari perdamaian,” tuturnya.
Baca Juga: Pemimpin Asia Tenggara Gelar KTT ASEAN Besok, Dikepung Berbagai Masalah Rumit Kawasan
Pertemuan dengan PM Kamboja juga dilakukan di hari yang sama. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Hun Manet antara lain membahas mengenai peningkatan kerja sama di bidang pertanian.
“Ini adalah kerja sama yang strategis bukan hanya mengenai ekspor impor tetapi ini juga bicara mengenai masalah ketahanan pangan,” jelas Retno.
Dalam pertemuan tersebut juga telah ditandatangani nota kesepahaman pertanian antara Menteri Pertanian kedua negara.
“Di dalam diskusi juga kedua pemimpin Indonesia Kamboja bicara mendorong kerja sama antara BUMN Indonesia dengan BUMN Kamboja,” imbuhnya.
Baca Juga: Daya Saing RI Naik 10 Peringkat, Jokowi: Masuk Kategori Tertinggi di Dunia
Selain itu, kedua pemimpin juga membahas mengenai pentingnya penguatan kerja sama dalam perlindungan warga negara Indonesia (WNI), utamanya para WNI yang menjadi korban penipuan daring atau online scam.
“Bapak Presiden mengatakan dari Januari-Juli tahun ini, 777 kasus ditangani di Kamboja, 515 di antaranya terkait dengan online scam. Oleh karena itu, Bapak Presiden menekankan pentingnya diperkuat kerja sama para penegak hukum,” terangnya.
Kunjungan PM Hun Manet ke KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta merupakan kunjungan perdananya ke KTT sejak menjabat sebagai PM Kamboja pada 22 Agustus 2023.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.