Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Luhut Ungkap Ada yang Minta LRT Jabodebek Pakai Kereta Impor saat Awal Pembangunan Proyek

Kompas.tv - 29 Agustus 2023, 10:49 WIB
luhut-ungkap-ada-yang-minta-lrt-jabodebek-pakai-kereta-impor-saat-awal-pembangunan-proyek
Sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju ikut hadir dalam peresmian LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023). (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

Jarak antar tiap keretanya hanya berkisar 3 hingga 6 menit saja, pada puncaknya kereta ini mampu untuk mengangkut lebih dari 500.000 penumpang setiap harinya secara otomatis tanpa masinis. 

Masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar Cibubur dan Bekasi Timur saat ini sudah memiliki tambahan opsi sarana transportasi umum yang saling terkoneksi sekaligus aman dan nyaman. 

"Sehingga dengan kehadiran LRT Cibubur dan Bekasi line ini akan secara langsung mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dan polusi udara yang berasal dari penggunaan kendaraan pribadi," tandasnya. 

Baca Juga: Menko Mahfud MD ke Korban Eksil 1965: Anda Tak Pernah Bersalah ke Negara Ini

Selain Luhut, dalam peresmian LRT Jabodebek kemarin turut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

Sri Mulyani mengatakan, ada peran pendanaan APBN dalam proyek LRT Jabodebek. Mulai dari penyertaan modal negara (PMN) hingga subsidi tiket. 

"APBN #uangkita hadir dalam bentuk penjaminan atas pinjaman PT KAI untuk pembangunan, PMN dan dukungan PSO untuk subsidi penumpang," kata Sri Mulyani dalam akun Instagramnya, Senin (28/8). 

Sebagai informasi, tarif LRT Jabodebek untuk rute terjauh adalah sekitar Rp27.000. Jika tidak disubsidi, tarifnya bisa mencapai Rp40.000.

Mantan Menkeu di era Presiden SBY ini mengatakan, kehadiran LRT Jabodebek juga bisa mengurangi polusi udara. 

Baca Juga: Polusi Udara Jadi Faktor Risiko Kematian Tertinggi ke-5 di RI

"Jakarta beserta kota sekitar : Bogor Bekasi Depok dan Tangerang termasuk wilayah kota terbesar di dunia dengan mobilitas penduduknya yang sangat tinggi sehingga menimbulkan tantangan kemacetan dan polusi," ujarnya. 


 

"Fasilitas transportasi masal menjadi keharusan dan kebutuhan yang tidak dapat ditawar. Mari terus kita bangun Indonesia - termasuk sarana transportasi masal. Mari kita jaga dan pelihara dan kita manfaatkan untuk kepentingan bersama," imbuhnya. 




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x