JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo membuat lima strategi jangka menengah dalam arsitektur APBN tahun 2024 mendatang.
Presiden Jokowi menyatakan APBN 2024 didesain menjawab tantangan yanga ada sekaligus di masa yang akan datang.
Untuk itu jugalah kebijakan APBN 2024 diarahkan mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam strategi jangka pendek difokuskan mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi.
Kemudian strategi jangka menengah difokuskan pada lima agenda. Pertama mewujudkan SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial. Termasuk penguatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia.
Baca Juga: Surya Paloh Tanggapi Pidato 'Pak Lurah' Jokowi di Sidang Tahunan MPR
Untuk mewujudkan SDM unggul, berintegritas, dan berdaya saing, disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau 20 persen dari APBN.
Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6 persen dari APBN serta anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun.
Strategi jangka menegah kedua yakni akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Untuk mendorong produktivitas, mobilitas dan konektivitas, serta pemerataan yang berkeadilan, anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp422,7 triliun.
"Di bidang ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp108,8 triliun," ujar Presiden Jokowi saat pidato di gedung DPR/MPR, Rabu (16/8/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.