Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

HUT ASEAN: Jokowi Ajak Para Dubes Naik MRT, Luncurkan Kartu Edisi Khusus

Kompas.tv - 8 Agustus 2023, 16:01 WIB
hut-asean-jokowi-ajak-para-dubes-naik-mrt-luncurkan-kartu-edisi-khusus
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para duta besar negara (dubes) ASEAN dan sejumlah negara mitra menggunakan transportasi massal moda raya terpadu (MRT), Selasa (8/8/2023). (Sumber: Setkab.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

Ia meyakini bahwa dengan persatuan seluruh negara anggota, ASEAN akan mampu menghadapi tantangan dan dinamika global.

Terlebih saat ini sangat tidak mudah di tengah ekonomi global belum sepenuhnya pulih dan rivalitas semakin tajam.

“ASEAN adalah contoh keberagaman yang harmoni, yang saling melengkapi, dan menguatkan. Perbedaan antarnegara ada tapi tidak menjadi halangan kita untuk mewujudkan tekad dan cita-cita ASEAN,” ujarnya.

Jokowi pun mengajak para pemimpin negara ASEAN untuk bersama menjadikan ASEAN tetap relevan dan mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan.

Hal ini sejalan dengan prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

“ASEAN harus bisa menjadi epicentrum of growth yang memberikan manfaat yang lebih bagi rakyat di kawasan dan dunia,” ucapnya. 

Baca Juga: Dijadwalkan Kunjungi Afsel, Jokowi Belum Putuskan Indonesia Gabung BRICS

Menurut Presiden, ASEAN memiliki aset kuat untuk menjadi pusat pertumbuhan tersebut. 

Di antaranya pertumbuhan ekonomi, bonus demografi, dan kepercayaan dunia terhadap ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

“Momentum positif ini harus kita manfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai masa depan dunia. Menjadikan ASEAN jangkar kedamaian, jangkar kestabilan, dan jangkar kesejahteraan dunia,” tambahnya. 

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan pada bulan September mendatang, Presiden menungkapkan, sebagai pemegang keketuaan Indonesia ingin meletakkan fondasi yang kuat bagi ASEAN.

Sehingga mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peran sentral. 

Baca Juga: Mengenal BRICS, Aliansi Ekonomi Tandingan G7 yang Beranggotakan Brasil, Rusia, China, India, Afsel

Keketuaan Indonesia juga mendorong penyelesaian konflik di Myanmar melalui implementasi Five-Point Consensus.

“Kita juga harus menyadari situasi ini hanya dapat diselesaikan jika ada kemauan politik dari seluruh pihak di Myanmar. ASEAN sebagai kapal besar harus terus bergerak maju, kapal besar ini harus terus berlayar, kapal besar ini tidak boleh karam, karena ini adalah tanggung jawab kita terhadap ratusan jiwa rakyat yang berada di dalamnya,” tandasnya.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x