Baca Juga: Dicoret dari PSN di Era Jokowi, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan Lanjut di Pemerintahan Berikutnya
”Untuk itu, selain pesawat jet ARJ21, Comac akan membawa C919, pesawat jet yang baru beroperasi pada 28 Mei 2023, untuk terbang di langit Indonesia,” ujarnya.
Adapun Comac C919, dirancang untuk menjadi rival Boeing B737 MAX dan Airbus A320neo.
Sementara itu, Presiden Direktur PT TransNusa Bayu Sutanto menjelaskan, tiga bulan sejak beroperasi, pesawat jet ARJ21 yang digunakan TransNusa telah memiliki lebih dari 762 jam terbang dengan kapasitas penumpang 270.000 orang.
"Untuk kapasitas penumpang telah mencapai 85 persen dari kemampuan pesawat. Pada 24 Juli lalu, pesawat jet ARJ21 membuka rute baru, yakni Jakarta-Kuala Lumpur," tutur Bayu.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan, kehadiran kantor layanan pelanggan Comac membuka peluang ketenagakerjaan.
Baca Juga: Tarif Baru Ngecas Mobil Listrik di SPKLU, Fast Charging Rp25.000, Ultrafast Charging Rp57.000
Namun, sumber daya manusia Indonesia perlu disiapkan untuk menyambut hal tersebut.
Dari sisi ketenagakerjaan, kebutuhan tenaga untuk industri penerbangan memiliki cakupan yang sangat luas, misalnya teknisi dan jasa pelayanan.
Perusahaan-perusahaan manufaktur pesawat terbang, misalnya Comac, diharapkan bisa membuka kerja sama pelatihan dengan industri penerbangan nasional. Dengan demikian, kapasitas sumber daya manusia Indonesia kian mumpuni.
”Kehadiran Comac dalam dunia penerbangan juga memberikan masyarakat pilihan yang lebih luas. Akses kepada lapangan kerja yang muncul juga akan lebih banyak,” kata Anwar.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.