JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Didiek Hartantyo mengisyaratkan, tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi.
Penyesuaian tarif itu seiring modifikasi kursi, toilet, hingga desain interior gerbong kereta ekonomi yang saat ini tengah dilakukan KAI.
Tapi, meski nanti tarifnya naik, Didiek mengatakan akan tetap terjangkau oleh masyarakat.
"Tetap ekonomis. Kalau tarif nanti menyesuaikanlah," kata Didiek kepada media beberapa waktu lalu.
Didiek menyampaikan, tujuan modifikasi kereta ekonomi adalah agar penumpang jadi lebih nyaman. KAI juga akan menyediakan tempat sholat khusus bagi penumpang muslim.
Baca Juga: Kereta Bandara Akan Sampai Stasiun Bekasi di 2024, Lewat Duri hingga Jatinegara
Adapun selama ini, penumpang KA jarak jauh biasa sholat sambil duduk di kursi masing-masing atau menggunakan ruang istirahat petugas kereta.
"Toilet-toilet juga akan kita perbaiki sehingga penumpang semakin nyaman. Tempat ibadah juga akan kita sediakan. Jadi membuat transportasi yang nyaman berkelanjutan," ungkapnya.
Seperti diketahui, kursi kereta kelas ekonomi saat ini memiliki sandaran kursi yang tegak 90 derajat, sehingga membuat punggung penumpang pegal-pegal. Apalagi jika menempuh perjalanan jauh.
Lalu kursi berhadapan dengan kursi penumpang lain dan jaraknya berdekatan. Sehingga tak jarang penumpang kereta ekonomi harus "beradu lutut" dengan penumpang lainnya.
Nah, setelah dimodifikasi, nantinya Kursi kereta ekonomi bisa disandarkan atau di-reclining, sehingga akan jadi lebih nyaman untuk penumpang.
Baca Juga: Asyik! TransJakarta Bakal Masuk Bandara Soekarno-Hatta, Jadwalnya Pagi dan Sore
Seperti yang terlihat dari foto yang dirilis oleh KAI. Secara umum, kursi kelas ekonomi yang berwarna biru itu mirip dengan kursi kelas eksekutif.
Bentuk kursinya dibuat untuk menampung satu orang penumpang, seperti kursi bus eksekutif. Lalu di tengahnya ada sandaran tangan yang juga berfungsi sebagai pemisah dengan kursi penumpang lainnya.
Berbeda dengan kursi kelas ekonomi yang lama, yang dibuat memanjang tanpa adanya sandaran tangan.
Di bagian atas kursi juga dibentuk mengerucut yang berfungsi sebagai penyangga leher dan kepala penumpang. Sehingga saat kursi direbahkan, akan sangat nyaman bagi penumpang bisa tidur.
Keunggulan lainnya yaitu kursinya diputar (revolving) seperti kursi pada kereta eksekutif. Jika penumpang pergi bersama teman-teman atau keluarga, fitur ini akan membuat mereka bisa duduk secara berhadapan.
Baca Juga: Ini Penampakan Baru Kereta Ekonomi: Kursi Bisa Disandarkan dan Diputar hingga Pakai Toilet Duduk
Kemudian, jarak antar kursi akan jadi lebih luas. Karena yang tadinya satu gerbong ekonomi diisi 80 kursi, sekarang dikurangi menjadi 72 kursi.
"Selain itu pada interior kereta juga ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu. Interior kereta juga dimodif mirip dengan kereta eksekutif seperti bentuk bagasi dan nuansa interior yang lebih cerah," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada Kompas TV, Kamis (25/5/2023).
Ia menambahkan, modifikasi juga dilakukan pada toilet dengan nuansa yang lebih mewah dan menggunakan toilet duduk. Sebelumnya, kursi kereta ekonomi menggunakan toilet jongkok.
Namun, pihak KAI belum merilis foto gerbong ekonomi secara keseluruhan dan toilet kereta ekonomi setelah dimodifikasi.
Pasalnya, proses modifikasi juga masih berlangsung di Balai Yasa Manggarai, Jakarta.
Baca Juga: Cara Memesan Tiket Kereta Api dengan Tarif Khusus Go Show PT KAI
Sedangkan untuk rencana operasionalnya akan dirangkaikan untuk kereta api apa dan kapan waktunya, sampai dengan saat ini masih dalam kajian manajemen. Begitu juga dengan harga tiket, apakah akan lebih mahal dari kelas ekonomi yang lama atau tidak, belum ada informasi lanjutan.
"Yang pasti, dalam waktu dekat pelanggan kereta ekonomi akan merasakan pengalaman yang berbeda, dan pastinya lebih nyaman," ujarnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.